Otorita IKN Nusantara Kembangkan Pusat Suaka Orangutan di Kalimantan Timur
IKN NUSANTARA, SATUHARAPAN.COM - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berkomitmen melindungi satwa orangutan melalui kerja sama dengan Yayasan Arsari dengan mengembangkan pusat suaka di Pulau Kalawasan, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, mengatakan pengembangan pusat suaka orangutan itu bertujuan untuk menyediakan tempat perlindungan orangutan jantan dewasa.
“Orang utan merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Meskipun kawasan IKN Bukanlah bukanlah habitat alami dari orangutan, tapi kami sangat berkomitmen untuk mendukung perlindungan bagi orangutan,” katanya dikutip Antara dalam keterangan di Jakarta, hari Rabu (15/2)
Pusat suaka orang utan tersebut memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa terutama bagi orangutan yang telah ditetapkan tidak dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya karena alasan tertentu.
Pengembangan pusat suaka orangutan itu menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan yang sangat memperhatikan lingkungan. IKN Nusantara juga mengembangkan Forest City sebagai model pembangunan kota yang fokus terhadap netralitas karbon, keanekaragaman hayati, dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
“Kami sangat membuka diri untuk bekerjasama dengan lembaga pemerhati lingkungan baik yang berskala internasional maupun nasional untuk bersama-sama menjaga lingkungan di wilayah IKN dan sekitarnya,” kata Bambang.
Konsep kota hutan atau forest city yang dikembangkan di Ibu Kota Nusantara merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Seluas 65 persen wilayah Ibu Kota Nusantara akan menjadi hutan tropis melalui reforestasi, 10 persen menjadi area taman dan produksi pangan, dan 25 persen untuk area kota.
Direktur Eksekutif Yayasan Arsari, Catrini Pratihari Kubontubuh, mengatakan bahwa kerja sama dengan Otorita IKN Nusantara dalam pengembangan pusat suaka orang utan di Pulau Kalawasan akan sangat bermanfaat bagi keberadaan orangutan yang merupakan kekayaan hayati Indonesia.
Pusat suaka orang utan tersebut berjarak kurang lebih 10 kilometer dari Titik Nol Nusantara. Tempat itu diharapkan bisa membantu mengurangi beban berupa biaya dan resiko fisik dari keberadaan orangutan jantan dewasa berpipi lebar di berbagai pusat rehabilitasi atau reintroduksi orang utan.
Keberadaan orang utan di pulau yang dijadikan sebagai habitatnya diharapkan lebih terjamin kualitas hidup mereka. Pulau-pulau di sekitarnya diharapkan lebih terjaga ekosistemnya, sehingga menjadi tempat perkembangbiakan hewan-hewan laut yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...