Otto Warmbier Meninggal Setelah Dibebaskan dari Korea Utara
CINCINNATI, SATUHARAPAN.COM - Otto Warmbier, seorang mahasiswa Amerika yang dibebaskan dari Korea Utara dalam kondisi koma telah meninggal di Ohio. Ia berusia 22 tahun. Keluarganya mengumumkan kematiannya dalam pernyataan yang dirilis oleh UC Health Systems, mengatakan, "Hal berat bagi kami untuk mengumumkan bahwa putra kami, Otto Warmbier, telah menuntaskan perjalanan pulangnya. Dikelilingi oleh keluarga tersayangnya, Otto meninggal hari pukul 14:20."
Keluarganya berterimakasih pada University of Cincinnati Medical Center atas perawatannya, tapi berkata, "Sayangnya, penyiksaan mengerikan yang putra kami alami di tangan pihak Korea Utara tidak memungkinkan hasil yang lain daripada kenyataan sedih yang kami alami hari ini."
Mereka memilih untuk mengenang masa hidup putranya yang "ramah, menawan, cerdas" daripada berfokus pada kepergiannya.
Otto dihukum 15 tahun penjara dengan kerja paksa di Korea Utara, didakwa atas subversi setelah ia mengaku sembari menangis bahwa ia telah mencuri sebuah spanduk propaganda.
Mahasiswa University of Virginia tersebut ditahan selama lebih dari 17 bulan dan dievakuasi medis dari Korea Utara minggu lalu. Dokter-dokter mengatakan ia kembali dengan kerusakan otak, tapi belum jelas apa yang menyebabkannya.
Orangtua Otto, Fred dan Cindy Warmbier, berkata pada The Associated Press dalam pernyataan di hari pembebasannya bahwa mereka ingin "dunia mengetahui bagaimana kami dan putra kami telah mendapat perlakuan brutal dan diteror oleh rezim yang dikucilkan itu" dan menyatakan kelegaan mereka saat ia dikembalikan pada "orang-orang yang mencintainya."
Ia dikembalikan ke Cincinnati, di mana ia tumbuh besar di sekitar Wyoming. Ia menduduki peringkat kedua di angkatannya, yang merupakan SMA unggulan, dan ia dulu bergabung dengan tim sepakbola serta aktivitas lainnya.
Senator-senator Ohio mengkritisi Korea Utara setelah pembebasan Otto.
Senator Republikan Rob Portman dari Cincinnati mengatakan Korea Utara sudah seharusnya "dikecam secara universal atas kelakuannya yang penuh kebencian." Rob mengatakan keluarga Warmbier telah "mengalami kesedihan yang luar biasa."
Tiga orang Amerika masih ditahan di Korea Utara. Pemerintah Amerika menuduh Korea Utara menggunakan tahanan-tahanan tersebut sebagai pion politik. Korea Utara menuduh Washington dan Korea Selatan mengirim mata-mata untuk menggulingkan pemerintahannya.
Saat Otto dibebaskan, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Joseph Yun, perwakilan Amerika untuk Korea Utara, telah bertemu dengan perwakilan kementerian luar negeri Korea Utara di Norwegia bulan lalu. Konsultasi langsung seperti itu jarang dilakukan kedua pemerintahan karena mereka tidak memiliki hubungan diplomatik formal.
Dalam pertemuan tersebut, Korea Utara menyetujui bahwa diplomat Swedia dapat mengunjungi keempat tahanan Amerika. Joseph mengetahui kondisi Otto di pertemuan tersebut. Ia kemudian dikirim ke Korea Utara dan mengunjungi Otto hari Senin (12/6) dengan dua dokter dan meminta pembebasannya atas dasar kemanusiaan.(voaindonesia)
Editor : Eben E. Siadari
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...