Oxford Akan Uji Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Universitas Oxford, Sabtu (13/2), melakukan penelitian untuk menilai keamanan dan respons kekebalan vaksin COVID-19 yang dikembangkannya dengan AstraZeneca Plc pada anak-anak untuk pertama kalinya.
Uji coba tahap tersebut, Reuters mengutip pernyataan universitas, akan menentukan apakah vaksin itu efektif untuk orang yang berusia antara 6 dan 17 tahun.
Oxford mengatakan sekitar 300 relawan akan terdaftar dan inokulasi pertama diharapkan dilakukan pada bulan ini.
Vaksin Oxford dan AstraZeneca dua-dosis diharapkan menjadi 'vaksin untuk dunia' karena harganya lebih murah dan lebih mudah didistribusikan daripada beberapa vaksin pesaingnya.
AstraZeneca menargetkan produksi 3 miliar dosis tahun ini dan target produksi lebih dari 200 juta dosis per bulan hingga April.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...