Pada 2015, Singapura Catat Demam Berdarah Tertinggi
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 377 kasus demam berdarah terjadi di Singapura dalam laporan tahunan Kesehatan Singapura. Jumlah itu yang tertinggi yang dilaporkan pada 2015.
"Jika Anda terinfeksi satu jenis penyakit demam berdarah, ini tidak berarti Anda kebal dari terinfeksi jenis demam berdarah yang lain,” kata Amy Khor, Menteri Negara Hak Kesehatan Lingkungan dan Sumber Air Singapura seperti diberitakan Channel News Asia, hari Selasa (29/12).
Khor mengatakan jumlah kasus Demam yang tinggi itu dianggap luar biasa pada periode ini. Dia tertarik melakukan analisis bahwa ada peningkatan kasus demam berdarah akibat kemunculan jenis penyakit demam berdarah tipe DENV-2. Jenis ini merupakan yang paling banyak di Singapura, karena terjadi hampir di sebagian besar kasus dengue di Singapura. Pada Maret 2013, sebagian besar kasus dengue disebabkan oleh jenis penyakit DENV-1.
"Perubahan pada jenis virus dengue utama yang masih merajalela sekarang, mungkin pertanda awal penularan kasus demam berdarah akan ada penambahan yang terjadi di masa depan kecuali pemerintah menetapkan sejumlah langkah untuk membendung pembiakan nyamuk Aedes," kata Khor.
Sampai 30 November, Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura sudah menjalankan lebih 1,3 juta pemeriksaan di seluruh negara. Ia juga meningkatkan kesadaran tentang pencegahan demam berdarah.
Menurut Khor, NEA tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk berusaha mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes.
"Kita harus memastikan lingkungan kita bebas dari genangan air, sehingga nyamuk-nyamuk tidak dapat berkembang biak," kata Khor.
Khor menjelaskan kebanyakan tempat pembiakan nyamuk masih ditemukan di rumah-rumah.
Khor menjelaskan cuaca pada akhir tahun 2015 yang lebih panas dibandingkan biasa akibat fenomena El Nino, juga mungkin menyebabkan nyamuk-nyamuk Aedes membiak dengan lebih cepat.
Sejak Kampanye "Lakukan pemberantasan Jentik Nyamuk" Digencarkan pada 28 April 2013, Pemerintah Singapura berhasil mengumpulkan lebih dari 2000 relawan Pencegahan jentik nyamuk.
Situs internet pencegahan demam berdarah milik pemerintah Singapura, dengue.gov.sg, menjelaskan relawan yang terlibat akan dilibatkan dalam berpartisipasi di lebih dari 1000 acara untuk meningkatkan kesadaran pencegahan demam berdarah di masyarakat.
Bersama dengan petugas Badan Lingkungan Nasional Singapura, mereka dibantu dalam menjelaskan risiko berdarah-terkait dan tindakan pencegahan melalui penggunaan pameran, materi pendidikan dan jaminan.
Agar menarik banyak orang untuk sadar bahaya demam berdarah, maka situs internet pencegahan demam berdarah milik pemerintah Singapura, dengue.gov.sg tidak ketinggalan meluncurkan akun twitter dan akun facebook agar membuat proses sosialisasi makin cepat dan efisien.
(channelnewsasia.com/ dengue.gov.sg).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...