Pahlawan “Hotel Rwanda” Dibebaskan, Pulang ke Houston Bertemu Keluarga
DOHA, SATUHARAPAN.COM-Pria yang menginspirasi film "Hotel Rwanda", Paul Rusesabagina, telah naik pesawat di Qatar menuju Houston setelah dibebaskan dari penjara di Rwanda pekan lalu, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut pada hari Rabu (29/3).
Rusesabagina, seorang penduduk tetap Amerika Serikat yang telah tinggal di pengasingan di San Antonio, Texas, selama lebih dari satu dekade, pada September 2021 dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena hubungannya dengan kelompok yang menentang Presiden Rwanda, Paul Kagame, yang memiliki sayap bersenjata.
Pria berusia 68 tahun, seorang kritikus vokal Kagame, mengatakan dia dibujuk ke Rwanda pada 2019 ketika dia naik pesawat pribadi di Dubai yang dia yakini menuju Bujumbura, Burundi. Pesawat malah mendarat di Kigali, di mana dia ditangkap.
Dia dibebaskan pada hari Jumat lalu setelah Kagame meringankan hukumannya, setelah negosiasi berbulan-bulan antara Washington dan Kigali, dan tiba di Doha pada Senin (27/3).
Rusesabagina dipuja di seluruh dunia setelah diperankan oleh aktor Don Cheadle dalam film "Hotel Rwanda" tahun 2004 yang menggambarkannya sebagai pahlawan yang mempertaruhkan nyawanya untuk menampung ratusan orang sebagai manajer sebuah hotel mewah selama genosida Rwanda tahun 1994.
Hubungan dekat Washington secara historis dengan Rwanda telah tegang oleh penahanan Rusesabagina dan oleh tuduhan AS, yang dibantah oleh Kigali, bahwa Rwanda telah mengirim pasukan ke negara tetangga Republik Demokratik Kongo dan mendukung pemberontak di sana.
Rwanda mengatakan bahwa pembebasan Rusesabagina adalah hasil dari keinginan bersama untuk mengatur ulang hubungan AS-Rwanda.
Rusesabagina naik pesawat pada Rabu pagi yang dijadwalkan mendarat di Houston pada sore hari, di mana dia diperkirakan akan bertemu keluarganya, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.
Selama persidangannya, Rusesabagina mengakui memiliki peran kepemimpinan dalam kelompok oposisi tetapi membantah bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan di Rwanda oleh sayap bersenjatanya.
Hakim persidangan mengatakan kedua sayap kelompok itu tidak bisa dibedakan. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...