Pakai Rok, Dua Perempuan Maroko Diadili
RABAT, SATUHARAPAN.COM - Dua perempuan diadili di Maroko dengan tuduhan bertindak tidak sopan karena mengenakan rok di bulan Ramadan.
Keduanya, seperti dilaporkan media Al Sabah yang dikutip moroccoworldnews.com, ditahan di Inezgane, di selatan Agadir, pada hari Minggu (5/7) lalu. Agadir, di selatan Maroko, dikenal sebagai salah satu tujuan wisata pantai, pusat kegiatan olahraga dan rekreasi golf, yang dipenuhi kafe, restoran, hingga bar.
Kejadian berawal ketika seorang pedagang di pasar merasa tertarik dengan pakaian yang mereka kenakan, dan tak lama kemudian orang-orang berkerumunan ingin melihat pakaian dua wanita tersebut.
Perempuan yang masing-masing berusia 23 dan 29 tahun dan bekerja di salon tersebut, seperti dilaporkan bbc.com, diadili dengan undang-undang hukum pidana dan bila dinyatakan bersalah "tampil tidak sopan atau tampil seronok" di tempat umum, bisa dijatuhi hukuman penjara maksimal dua tahun.
Pada pengadilan hari kedua, Senin (6/7), hakim mengisyaratkan ada pelanggaran prosedur dalam kasus itui, yang membuka kemungkinan keduanya akan dibebaskan.
Kasus ini juga memicu petisi di internet, yang menyebut kasus itu sebagai serangan atas kebebasan individu. Ribuan orang telah menandatangani petisi online.
Kejadian itu merupakan "kasus pornoaksi" yang kedua dalam beberapa bulan terakhir setelah pada Mei lalu penampilan penyanyi Jennifer Lopez di Maroko dianggap "sensual".
Ketua Asosiasi Hak Asasi Manusia Maroko di Agadir, Abdelaziz Sellami, seperti dikutip moroccoworldnews.com, mengatakan kepada Al Sabah bahwa penahanan kedua perempuan itu merupakan “pelanggaran hukum sewenang-wenang atas kebebasan individu”.
Ia menambahkan, hukum di Maroko tidak mengatur kriteria gaya berbusana dan penampilan atau apa yang selama ini dianggap berbusana tidak sopan.
Seorang pembaca media tersebut dari Kota Casablanca yang mengaku lahir dan besar di Maroko berkomentar paham fundamentalis meningkat di negara tersebut belakangan ini.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...