Pakar: Jokowi Harus Cermat Pilih Penasihat E-commerce
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pakar Digital Marketing, Anthony Leong meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk berhati-hati apabila jadikan Jack Ma sebagai penasihat e-commerce.
Dia khawatir penunjukan Jack Ma akan mengancam kelangsungan ekosistem industri start-up (perusahaan rintisan) lokal.
Ia menegaskan industri start-up Indonesia jangan sampai dikuasai oleh Jack Ma.
“Jika mau jadi penasihat boleh saja. Akan tetapi harus sebatas mengarahkan, bukan menguasai. Jangan sampai jaringan start-up Tiongkok membunuh start-up lokal kita,” kata Anthony Leong dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, hari Jumat (9/9).
Anthony sepakat bila yang dikedepankan ialah pengkolaborasian atau bersinergi satu sama lain, tetapi dengan catatan jangan sampai pengusaha start-up di tanah air juga jadi pecundang.
“Sinergi harus dikolaborasikan. Ekspansi diiringi sinergi itu lebih fair. Start-up Indonesia tetap harus dipegang oleh kita sendiri. Meski ada nama besar bukan berarti mereka dengan suka hati menguasai perekonomian Indonesia,” kata Anthony yang juga Komisaris PT Indo Menara Digital.
Sebab, ada isu yang kian mencuat ke atas bila cenderung bisanya hanya jadi penasihat itu kesannya ada niatan ‘merampok’ uang Indonesia. Jika hal ini terjadi, imbasnya juga akan membuat defisit neraca perdagangan Indonesia.
“Start-up lokal juga sama, harus ada daya juang. Bila tidak ya industri kita hanya akan digempur platform start-up dari luar. Indonesia banyak start-up yang berkompeten. Jangan sampai kinerja selama ini sia-sia kalau ada dominasi dari luar,” kata dia.
Jack Ma merupakan seorang pebisnis berkebangsaan Tiongkok. Dia merupakan pendiri sekaligus Chairman Eksekutif dari Alibaba Group, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...