Pakar Khawatirkan Polio Mewabah di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Para ahli menyampaikan kekhawatiran polio mungkin muncul kembali di Suriah yang tengah dilanda konflik bersenjata. Penyakit polio bisa dicegah tetapi tidak bisa disembuhkan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilaporkan BBC News, menyatakan pertama kali menerima laporan tentang wabah polio di Suriah dalam kurun 14 tahun terakhir.
"Munculnya wabah tidak bisa dihindari dengan mencermati skala perpindahan warga di dalam dan di sekitar perbatasan, ditambah dengan memburuknya kondisi kesehatan lingkungan," kata Dr Jaouad Mahjour, direktur bagian penyakit menular WHO untuk kawasan Mediterania Timur.
Munculnya dugaan cluster polio dideteksi di Provinsi Deir al-Zour, pada awal Oktober 2013. Hasil awal kajian laboratorium di Damaskus menunjukkan dua di antaranya hampir dipastikan sebagai polio.
Kesehatan Lingkungan Memburuk
Kementerian Kesehatan Masyarakat sudah meluncurkan program darurat, namun para pakar khawatir penyakit itu akan susah dikendalikan mengingat perang di negara tersebut.
Program imunisasi hampir mustahil dilakukan di daerah-daerah yang menjadi lokasi kontak senjata atau yang menjadi sasaran serangan. Akibatnya, tingkat vaksinasi turun cukup tajam, dari 95 persen pada 2010 menjadi sekitar 45 persen untuk 2013.
Di Suriah, sekitar sepertiga rumah sakit tidak berfungsi dan di sejumlah kawasan 70 persen tenaga medis mengungsi.
Risiko wabah polio juga meningkat akibat terlalu banyaknya jumlah warga di satu tempat, sanitasi yang buruk, dan minimnya pasokan air bersih.
Polio menyebar melalui konsumsi makanan atau minuman yang tercemar kotoran. Penyakit ini bisa juga menular antara manusia melalui air liur, meskipun model penyebaran seperti ini jarang terjadi.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...