Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 08:12 WIB | Selasa, 29 November 2016

Pakar Urusan Penyiksaan PBB Kunjungi Turki

Polisi menangkap seorang perempuan saat unjuk rasa menentang kekerasan terhadap perempuan di Ankara, 26 November 2016. Kelompok antikekerasan terhadap perempuan Turki menggunggah laporan dalam situs webnya yang mengungkap bahwa sejak 2012 hingga saat ini 1.160 perempuan dibunuh di Turki, termasuk 223 kematian pada tahun ini saja. (Foto: AFP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pakar PBB pada isu penyiksaan, hari Senin (28/11), memulai kunjungan selama sepekan ke Turki setelah klaim yang menyebutkan bahwa para tahanan di sana diperlakukan secara buruk menyusul kudeta gagal pada Juli.

Nils Melzer, pelapor khusus pada isu penyiksaan, tiba di Turki pada Minggu dan akan berbicara dengan terduga korban dan memeriksa beberapa fasilitas penahanan, ungkap PBB di Ankara.

Kunjungannya dilakukan sebulan setelah badan pengawas Human Rights Watch (HRW) menuduh kepolisian Turki menyiksa para tahanan.

Pemerintah membantah keras klaim tersebut, mengatakan bahwa semua orang yang ditahan setelah kudeta pada 15 Juli diperlakukan sesuai dengan aturan hukum.

Sejak sebuah faksi berusaha menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan dari kekuasaan pada 15 Juli, Turki telah menangkap sekitar 37.000 tersangka, memicu peringatan internasional. 

Mereka juga memberlakukan status darurat yang sudah diperpanjang sekali. 

Pelapor tersebut akan mengunjungi beberapa tempat penahanan seperti kantor kepolisian dan penjara, ungkap PBB pekan lalu, sebelum menyiapkan laporan akhir untuk Dewan HAM pada Maret 2018. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home