Pakistan, Keluarga Bunuh Perempuan Hamil Demi Kehormatan

LAHORE, SATUHARAPAN.COM – Pembunuhan anggota keluarga ‘’demi kehormatan’’ kembali terjadi di Lahore, Pakistan. Keluarga menggorok leher seorang ibu muda, yang sedang mengandung tujuh buln anak keduanya, karena dia menikah dengan pria pilihannya, hari Jumat (17/6).

Pejabat setempat mengatakan hal itu, seperti dilaporkan media setempat, Dawn, tentang kasus terbaru dari serangkaian "pembunuhan demi kehormatan" di negara itu.

Muqaddas Bibi, warga Butranwali dekat kota Gujranwala, menikah  dengan pria pilihannya, Taufiq Ahmed tiga tahun lalu. Ini dianggap oleh keluarganya sebagai pernikahan menyimpang, pernikahan kerana cinta, bukan dijodohkan. Hal itu dianggap memalukan keluarga, kata penyidik ​​polisi, Mohammad Arshad, kepada AFP.

Hubungan Bibi dengan keluarganya terputus setelah pernikahan itu. Tapi ibu dan kakaknya diduga mendekatinya di sebuah klinik ketika dia sedang memeriksa kehamilannya pada hari Kamis. Mereka meyakinkan agar Bibi pulang, dan mengatakan mereka telah menerima keputusan menikah dengan pria pilihannya.

Kepala kantor polisi setempat, Gohar Abbas, mengatakan bahwa ketika Bibi sampai di rumah orangtuanya, ayahnya, saudara dan ibu menggorok lehernya dengan pisau. Bibi meninggal di rumah itu.

Bibi memiliki seorang putri berusia 10 bulan dan tengah hamil tujuh bulan ketika dia dibunuh. Berita yang muncul sebelumnya  tidak menyebutkan bahwa Muqaddas Bibi sedang hamil tujuh bulan.

Abbas mengatakan bahwa keluarganya telahmelarikan diri dari rumah mereka setelah pembunuhan di desa Butranwali itu, sekitar 75 kilometer sebelah utara kota Lahore.

Polisi memburu mereka dan telah ditahan anggota keluarga lain yang diduga menghasut untuk pembunuhan itu, katanya.

Pekan lalu, seorang perempuan 16 tahun, Zeenat Bib, dibunuh oleh ibunya di Lahore, karena menikah dengan pria pilihan sendiri. Kasus ini memicu kecaman secara nasional di Pakistan.

Kasus ini terus terjadi di Lahore, Pakistan, terhadap pasangan yang menikah tanpa persetujuan keluarga mereka. Pada hari Minggu seorang gadis muda dibunuh oleh kakak kandungnya karena menyatakan tetap akan menikahi pria pilihannya di kota Sialkot.