Pakistan Mulai Pembicaraan Langsung dengan Taliban
Pemerintah membuka negosiasi dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) bulan lalu dan pertemuan-pertemuan diadakan oleh perantara kedua pihak.
Perpanjangan gencatan senjata Taliban, yang akan berakhir pekan depan, dianggap sebagai prioritas utama dalam pertemuan Rabu yang diadakan di Waziristan Utara -- yang pertama dilakukan di daerah suku yang dilanda kekerasan itu.
Namun, juru bicara kelompok militan itu mengatakan kepada AFP setelah pertemuan tersebut, ia belum memiliki informasi baru untuk dibagikan.
"Saya masih belum bertemu dengan anggota-anggota Syura yang melakukan pembicaraan dengan tim pemerintah dan akan memberikan informasi nanti bila saya sudah bertemu dengan mereka," kata Shahidullah Shahid.
Pemerintah pekan lalu membentuk komite beranggotakan empat orang untuk kontak langsung itu, dan mereka sudah bertemu dengan empat anggota Syura Taliban.
Pertemuan Rabu itu berlangsung di sebuah desa perbatasan di Waziristan Utara, kata seorang pejabat keamanan.
Seorang pejabat pemerintah di Islamabad mengatakan, komite kedua pihak diperkirakan "bertukar daftar tuntutan".
Taliban telah meminta pemerintah agar membebaskan 300 orang yang dipenjara, yang mencakup wanita, anak-anak dan pria yang menurut mereka bukan gerilyawan.
Pengumuman mengenai negosiasi dengan Taliban bulan lalu disampaikan pada masa ketika banyak orang mengharapkan ofensif militer penuh di Waziristan Utara, salah satu dari tujuh daerah di kawasan suku semi-otonomi Pakistan, dimana Taliban dan militan terkait Al Qaeda memiliki pangkalan-pangkalan yang digunakan untuk merencanakan serangan di Afghanistan.
Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.
Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaeda dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS. (AFP)
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...