Pakistan Peringatkan Potensi Banjir Dampak Pencairan Gletser, Khawatir Banyak Korban
PESHAWAR-PAKISTAN, SATUHARAPAN.COM-Sebuah provinsi di Pakistan telah mengeluarkan peringatan banjir akibat mencairnya gletser dan memperingatkan akan banyak korban jiwa, kata para pejabat, hari Sabtu (20).
Negara ini telah mengalami cuaca ekstrem selama berhari-hari, yang menewaskan banyak orang dan menghancurkan properti serta lahan pertanian. Para ahli mengatakan Pakistan mengalami hujan lebih deras dari biasanya pada bulan April karena perubahan iklim.
Di provinsi pegunungan barat laut, Khyber Pakhtunkhwa, yang terkena dampak paling parah akibat banjir besar, pihak berwenang mengeluarkan peringatan banjir karena mencairnya gletser di beberapa distrik.
Mereka mengatakan banjir bisa bertambah parah dan masyarakat harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman sebelum terjadi bahaya.
“Jika tindakan keselamatan tidak diambil tepat waktu, ada kemungkinan banyak korban jiwa dan harta benda akibat situasi banjir yang diperkirakan terjadi,” kata Muhammad Qaiser Khan, dari otoritas manajemen bencana setempat.
Data terbaru dari provinsi tersebut menyebutkan bahwa 46 orang, termasuk 25 anak-anak, tewas dalam lima hari terakhir akibat insiden terkait hujan. Setidaknya 2.875 rumah dan 26 sekolah roboh atau rusak.
Provinsi Baluchistan di barat daya juga dilanda curah hujan tinggi. Dikatakan bahwa mereka mempunyai sumber daya yang terbatas untuk menghadapi situasi saat ini, tetapi jika hujan terus berlanjut, mereka akan meminta bantuan pemerintah pusat.
Pada tahun 2022, hujan lebat membuat sungai meluap dan menggenangi sepertiga wilayah Pakistan, menewaskan 1.739 orang. Banjir juga menyebabkan kerugian sebesar US$30 miliar.
Musim hujan di Pakistan dimulai pada bulan Juni. (AP)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...