Pakistan: Petugas Vaksinasi Polio Ditembak Mati Penyerang
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Dua petugas yang menjaga tim vaksinasi polio di Pakistan barat laut ditembak mati oleh penyerang tak dikenal, kata polisi hari Selasa (16/8). Ini kematian terbaru dalam kampanye yang sedang berlangsung untuk memberantas penyakit itu.
Pakistan dan negara tetangganya, Afghanistan, adalah negara di mana polio tetap endemik, tetapi tim vaksinasi telah menjadi sasaran penyerangan selama bertahun-tahun oleh para ekstremis di kedua negara.
"Dua pria bersenjata yang bersembunyi di dekat saluran air kecil menembaki polisi dari jarak yang sangat dekat," kata perwira senior Waqar Ahmad Khan kepada AFP.
"Orang-orang bersenjata itu menyerang tim vaksinasi polio yang beranggotakan dua orang ... dan melarikan diri dengan sepeda motor."
Insiden itu terjadi di Kot Azam, distrik Tank, dekat dengan distrik suku tempat militer bentrok dengan ekstremis sejak 2003.
Puluhan pekerja vaksinasi polio dan petugas keamanan yang menjaga mereka telah dibunuh sejak 2012 oleh militan yang mengklaim program vaksinasi adalah bagian dari plot Barat untuk mensterilkan Muslim.
Teori konspirasi lain menyatakan bahwa vaksin mengandung lemak babi dan karena itu dilarang oleh umat Islam.
Oposisi terhadap kampanye inokulasi tumbuh setelah CIA mengorganisir vaksinasi palsu untuk membantu melacak mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama Bin Laden, di kota Abbottabad, Pakistan.
Pada bulan April, Pakistan melaporkan kasus polio pertama dalam 15 bulan. Sejak itu, 14 kasus polio lebih banyak dilaporkan, semuanya dari distrik ultra-konservatif yang sama di mana banyak penduduk desa menentang vaksin.
Amerika Serikat melaporkan kasus polio pertamanya dalam hampir satu dekade pada bulan Juli, sementara Inggris mengatakan pekan lalu bahwa sekitar satu juta anak di London akan ditawari vaksin penguat setelah virus terdeteksi dalam sampel limbah. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...