Palang Merah Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Venezuela
VENEZUELA, SATUHARAPAN.COM – Bantuan kemanusiaan yang pertama tiba di Venezuela hari Selasa (16/4). Pesawat terbang yang membawa pasokan dari federasi Palang Merah Internasional dan kelompok Bulan Sabit Merah, tiba di Caracas setelah kelompok itu mencapai kata sepakat bulan lalu, dengan pemerintahan Nicolas Maduro untuk mengirim bantuan.
Mario Villaroreal, kepala Palang Merah Venezuela mengatakan, "Bantuan itu akan dibagikan sesuai dengan prinsip fundamental gerakan kami, khususnya yang menyangkut netralitas, partialitas dan tidak memihak. Kami minta pada semua pihak supaya jangan menggunakan bantuan ini untuk kepentingan politik. Tujuan kami adalah untuk menyelamatkan nyawa, dan jangan lupa, kami adalah Palang Merah Venezuela."
PBB mengatakan, seperempat dari penduduk Venezuela yang berjumlah 30 juta orang sangat membutuhkan bantuan pangan dan medis. Kata PBB, 3,7 juta warga Venezuela kurang gizi, dan 22 persen anak-anak di bawah lima tahun menderita kurang gizi kronis.
"Kami melihat tibanya bantuan kemanusiaan, yang sangat diperlukan oleh semua rakyat Venezuela. Banyak orang sakit membutuhkan obat-obatan, dan saya harap ini adalah permulaan kemerdekaan kami," kata Alexis Rodriguez, warga Kota Caracas.
Minggu lalu, Presiden Maduro mengatakan pemerintahnya dan palang merah sepakat untuk bekerja sama dengan badan-badan PBB, untuk membawa sebanyak mungkin bantuan kemanusiaan ke Venezuela.
Ia sebelum ini menolak tawaran bantuan dari Amerika dan sejumlah negara lain, kendati negaranya sedang mengalami kekurangan pangan dan obat-obatan yang gawat. Katanya, tawaran bantuan Amerika itu hanyalah alasan untuk memulai serbuan terhadap negaranya, dan menolak klaim bahwa rakyatnya memerlukan bantuan luar negeri.
Maduro terus bertahan dengan dukungan militer dan berhadapan dengan tokoh oposisi Juan Guaido, yang diakui Amerika dan sejumlah negara lain sebagai presiden sementara Venezuela.
Juan Guaido gagal membawa sejumlah truk yang dipenuhi bantuan kemanusiaan dari Kolombia beberapa minggu lalu, ketika kekuatan pendukung Maduro memasang halang rintang di jembatan untuk mencegah masuknya bantuan asing itu. (Voaindonesia.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...