Palestina Tolak Dana Transfer dari Israel
PALESTINA, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menolak menerima transfer dana pajak senilai ratusan juta dollar Amerika Serikat dari Pemerintah Israel yang sempat dibekukan.
Abbas mengatakan alasan dia menolak karena Israel mengurangi sepertiga dari keseluruhan dana tersebut.
“Kami ingin dana itu dikembalikan. Apakah mereka mengembalikannya secara penuh atau kita ke pengadilan atau ke ICC (Mahkamah Kriminal Internasional). Kami tidak menerima selain dari itu,” kata Abbas di Ramallah, seperti yang dilansir dari bbc.com pada Senin (6/4).
Di sisi lain, Israel mengatakan transfer dana pajak telah dipangkas untuk biaya beragam layanan untuk warga Palestina, termasuk listrik, air, dan rumah sakit.
Israel mengklaim pemangkasan telah diumumkan dua pekan lalu, bersamaan dengan keputusan untuk mengembalikan dana pajak ke Otoritas Palestina.
Pemerintah Israel memutuskan untuk menghentikan aliran transfer dana pajak kepada Otoritas Palestina setelah Mahmoud Abbas menandatangani Statuta Roma guna bergabung dengan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC), pada Januari lalu.
Sesuai dengan kesepakatan damai sementara antara Pemerintah Israel dan Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas, Israel memungut pajak warga Palestina. Hasil pajak kemudian ditransfer setiap bulan ke Otoritas Palestina.
Jumlah transfer setiap bulan rata-rata mencapai Rp 1,25 triliun yang setara dengan dua-pertiga anggaran belanja Otoritas Palestina.
Jika dana dibekukan, konsekuensinya Otoritas Palestina harus memangkas 40 persen gaji semua pegawai negeri. Padahal, Palestina juga sedang mengalami defisit sebesar 15 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan pengangguran mencapai 25 persen. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...