Pameran Drawing "Keydraw Keyword" di Kersan Art Studio

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - "Saya rindu pada pena. Tulisan alfabet kita telah menjadi buruk sejak keyboard laptop ataupun keypad gawai pintar begitu mudah diakses menggantikan fungsi tangan untuk menggoreskan (garis, bentuk, warna). Mudah-mudahan ini menjadi awal untuk kembali menulis di atas kertas ataupun kanvas. Anak-anak Indonesia harus kuat di tangan." kata artis peran Rano Karno saat membuka pameran seni rupa "Keydraw-Keyword" di Kersan art studio, Rabu (2/5) malam.

Pameran yang melibatkan tujuh belas seniman-perupa dari berbagai kota menyajikan karya drawing dalam berbagai bentuk, ukuran, dan medium. Kurator pameran Jajang Kawentar kepada satuharapan.com memberikan penjelasan bahwa pameran drawing yang dihelat di Kersan art studio merupakan interpretasi bebas seniman-perupa terhadap makna dari drawing itu sendiri.

Dalam karya drawing, elemen visual karya lebih berdimensi kegarisan, atau dengan arsiran pendek-pendek, bahkan dengan titik-titik. Menarik ketika ketujuh belas perupa memaknai garis yang tercipta bisa terkeksekusi dalam berbagai teknik, alat, maupun medium yang beragam. Drawing adalah ide dan tampilan dari sebuah sketsa yang dielaborasi menjadi karya visual dua-dimensional; berpotensi sebagai fine art dan sekaligus applied art; dibuat dengan berbagai macam instrument.

"(Di kalangan masyarakat umum) drawing masih dianggap sebagai aktivitas menggoreskan garis/arsiran garis menjadi bentuk di atas kertas. Drawing bisa lebih dari itu. Leny Ratnasari contohnya yang membuat karya drawing dengan menggambar dari bayangan obyek yang disoroti lampu yang bergerak dinamis. Dalam citraan bayangan yang dihasilkan dari sorotan lampu, Leny bisa dikatakan secara langsung membuat sketsa yang akhirnya membentuk gambar (drawing)." jelas Jajang.

Pada karya berjudul "Drawing the Story of Noah's Prophet" Riki Antoni menggambar dengan tinta minyak di atas boneka. Bagi Riki, menggambar tidak sekedar menggores-menggaris namun juga menggambar sebuah kisah pada berbagai medium.

Nandanggawe membuat karya drawing "Ndankenstein series" dengan tinta, kolase kertas, dan mix media. Edo Pop pada dua karya panel drawing-nya berjudul "#1" dan "#2" digambar dengan akrilik di atas kanvas. Setali tiga uang seniman-perupa Wahyu Nugroho pun melakukan hal yang sama pada karyanya berjudul "Catatan Perjalanan", dan Jopram dengan karyanya "Imaji Purba" yang menggunakan ballpoint, cat akrilik, cat semprot, di atas kanvas. Karya drawing keempat perupa penuh warna sehingga bagi masyarakat awan akan kesulitan membedakan: drawing ataukah painting?

Joko "Gundul" Sulistiyono dalam lima karya buku kumpulan drawing-nya berjudul "Al-Qitab" menggunakan pena dan pensil untuk membuat bentuk dari goresan garis alfabet. Sementara Desy Gitary dalam karya berjudul "Playground" membuat goresan charcoal di atas kertas yang dipadukan dengan kotak tempat jajanan berbahan plat.

Dalam perkembangan saat ini batas antara sketsa, drawing, dan painting/lukisan sudah semakin tidak berjarak begitupun dengan cabang-disiplin ilmu dalam seni rupa. Ini akan semakin membuka peluang bagi terciptanya kebaruan karya seni rupa melalui eksplorasi-eksperimentasi eksekusi beragam teknik, medium, ide-tema karya, maupun penyajiannya.

Pameran drawing "Keydraw Keyword"yang digelar di Kersan Art Studio Jalan AS Samawaat, No 145 Dusun Kersan, Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul akan berlangsung hingga 2 Juni 2018.