Pameran Lukisan Guna Buka Cakrawala Tentang Kristen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta saat ini menggelar pameran lukisan bertema Kristiani yang diselenggarakan di Ruang Pameran STT di lantai 2, Jl. Proklamasi, Jakarta mulai dari Sabtu (23/8) hingga Sabtu (30/8) mendatang.
Menurut pantauan satuharapan.com, Sabtu (23/8) siang, dua perupa dari Seruni (Seni Rupa Kristiani Indonesia) Setiyoko Hadi dan Wisnu Sasongko masih mempersiapkan tata letak dari lukisan-lukisan yang akan dijual dan dipamerkan. Lukisan yang terpampang merupakan hasil karya para seniman yang tergabung dalam Seruni.
Visi dan misi Seruni adalah menghadirkan seni rupa kristen yang menggemakan kesegaran, keindahan, keberanian, kebenaran, menyatakan kesatuan Tubuh Kristus serta aktif membangun seni kristiani sebagai misi rohani dan budaya. Lembaga gereja dan institusi teologi mulai mengubah misi pendekatan rohaniah kebenaran yang bersifat frontal terhadap kebudayaan dengan pendekatan keindahan dan seni.
Sembari mempersiapkan letak sejumlah lukisan yang akan dipamerkan dan dijual, Setiyoko Hadi menjelaskan salah satu lukisan karyanya berjudul Aku Dalam Kamu, dan Kamu Dalam Aku. Lukisan yang terbuat di atas kanvas dan di dalamnya terdapat banyak versi wajah Yesus Kristus, antara lain dalam versi pelukis, ada dalam penggambaran berbagai budaya bangsa di dunia.
“Nah, kalau yang ini (sembari menunjuk ke lukisan yang terletak dekat pintu masuk ruang pameran) menggambarkan wajah Yesus yang berbeda-beda, yang menjadi acuan adalah karakter pelukisnya. Contohnya dosen saya waktu dia dapat order untuk membuat patung Yesus dia kebingungan, tetapi dia nggak bisa ngasih gambaran yang rinci bagaimana bentuk patung yesus itu. Akhirnya dia menemukan karakter yesus malah pada kakeknya, akhirnya dia menggambarkan Yesus yang disalib itu kakeknya dalam pahatan patungnya,” kata Setiyoko.
Aku dalam Kamu, dan Kamu Dalam Aku terdiri dari berbagai penggambaran tentang Yesus dalam versi Setiyoko Hadi, namun ada juga yang dia reproduksi dari lukisan orang lain.
“Beberapa orang menggambarkan yesus sesuai dengan latar belakang dia. Memang sebetulnya kalau kita mau memperhatikan seorang Rembrandt van Rhijn (pelukis Belanda) menggambarkan yesus ya seperti orang Belanda. Mungkin kalau orang Afrika, atau Indian, Yesus tidak akan digambarkan kulit putih, akan tetapi berbeda warna kulitnya,” lanjut dia.
Setiyoko menjelaskan bahwa yang penting dalam seni rupa Kristiani yakni menghargai dan apresiasi terhadap Keagungan Kristus namun tetap menyesuaikan kepada perkembangan jaman.
“Yesus dalam pandangan seorang seniman akan bervariasi, karena dalam hal ini wajah Yesus yang disesuaikan dengan karakter si pelukis dan juga budaya setempat,” lanjut Setiyoko.
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...