Pameran Perupa Muda "Inside & Out"
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sepuluh seniman-perupa muda dari beberapa kota mempresentasikan karya di Green art space. Pameran yang mengusung tajuk “Inside & Out” dibuka oleh seniman-perupa Yaksa Agus Widodo, Rabu (24/4) malam.
“Beberapa teman seniman-perupa dari luar kota ingin merasakan atmosfer pameran di Yogyakarta. Setelah berembug akhirnya bersepuluh sepakat membuat pameran bersama. Semoga ini bisa berlanjut,” jelas salah satu peserta Suyudana Sudewa kepada satuharapan.com saat pembukaan pameran, Rabu (24/4) malam.
Sepuluh karya dua matra ditampilkan oleh kesepuluh seniman-perupa dalam berbagai eksperimen medium karya. Dalam karya berjudul Adhesions, Reza F Abiyyu mencoba medium tanah liat (clay) dan resin digabungkan kanvas. Hal yang sama dilakukan oleh Ruthy Lilipaly pada empat panel karya berjudul What would You do, if the world was the size of your hand?.
Warna-warna pastel cerah biru-merah menjadi pengembaraan Sandat Wangi dalam panel karya Venus is a Boy. Dalam gaya dekoratif warna merah-biru menjadi salah satu penanda Sandat Wangi. Dalam citraan yang hampir sama merah-biru, I Putu Yudhi Aditya membuat karya lukisan di atas kayu berjudul Corak Fantasi. Pada karya lukis tersebut Aditya membuat kontur berlapis-lapis pada permukaan kayu.
Pada tiga panel lukisan berjudul Entangled in the Hope of Freedom Florentina Arum membuat drawing dengan cat air di atas kertas potong (cutting paper). Sementara lima seniman muda lainnya Bernandi Desanda, I Wayan Dwima Adinatha, Mutiara Riswari, Dewa Gede Suyudana Sudewa, I Made Surya Subratha, Dewa Gede Suyudana Sudewa, I Made Surya Subratha, lebih banyak mengeksplorasi obyek-garis dalam karya lukisannya ke atas kanvas.
Pada karya berjudul Vid Suyudana Sudewa mencoba menangkap ekspresi sekaligus merekam realitas yang hadir dalam wajah manusia. Dalam banyak hal, wajah menjadi eksplorasi yang kerap dilakukan seniman-perupa dalam karyanya dengan berbagai teknik, medium, maupun gaya. Hal tersebut dibuat juga oleh I Wayan Dwima Adinatha dalam lukisan potret berjudul Journey Future.
Dalam sambutan pembukaan Yaksa menjelaskan pentingnya pameran kelompok/bersama sebagai salah satu inisiasi atas proses berkarya bagi seniman sekaligus untuk menghidupkan geliat seni rupa di Yogyakarta maupun kota-kota lain.
“Membuat pameran kelompok itu penting bagi seniman dengan memperhatikan hal-hal berkaitan dengan tata kelola (art management) agar pameran dapat tersampaikan kepada khalayak seni secara pas. Pameran (kelompok/bersama) seharusnya bisa menjadi peristiwa budaya. Bukan sekedar memajang karya untuk kemudian ditonton. Jika hanya untuk itu (dipajang dan ditonton), hari ini pameran sudah bisa dihadirkan dalam dunia maya secara daring (online). Pameran (seni rupa) harus mampu menghadirkan peristiwa budaya. Ini menjadi salah satu tantangan seniman muda,” jelas Yaksa.
Pameran seni rupa bertajuk “Inside & Out” di Greenhost boutique hotel Jalan Prawirotaman II No. 629, Brontokusuman, Mergangsan-Yogyakarta, akan berlangsung hingga 24 Mei 2019.
Editor : Melki Pangaribuan
Bethlehem Persiapkan Natal, Muram di Bawah Bayang-bayang Per...
BETHLEHEM, SATUHARAPAN.COM-Nativity Store di Manger Square telah menjual ukiran kayu zaitun buatan t...