Pameran Seni "Dwi Rupa Bumi" Digelar
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Setelah pameran tunggal yang digelar dua tahun lalu di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, perupa Nasirun kembali memamerkan karyanya dalam jumlah yang cukup banyak.
Bersama penyanyi Trie Utami, Nasirun menggelar pameran bersama bertajuk "Dwi Rupa Bumi" di Jogja Gallery. Dua puluh empat wayang carangan dan wayang burung dalam ukuran besar dipajang dengan penyinaran ke arah langit-langit Jogja Gallery melengkapi lukisan panel dan karya tiga dimensi yang sebagian besar memanfaatkan instrumen musik. Sementara Trie Utami menampilkan tiga puluh tiga karya dua dimensi diantaranya dua sketsa dan selebihnya lukisan cat minyak di atas kanvas.
Memasuki ruang pamer, karya instalasi Nasirun memenuhi lobby Jogja Gallery. Pada tangga menuju lantai satu Jogja Gallery Nasirun memajang karya lukisan on the spots yang dibuat saat pembukaan pameran, Minggu (18/3) malam.
Setelah mobil-mobil antik, gerobak sapi, meja kayu, instrumen musik menjadi eksperimen Nasirun merespon benda tiga dimensi sebagai medium karya lukisannya. Pada sebuah mandolin tak berdawai Nasirun membuat lukisan dekoratif dalam nuansa warna emas berjudul "Merespon Gitar #3". Dengan menambahkan figur makhluk bersayap Nasirun "Berimajinasi dengan Buroq" pada sebuah harpa kecil.
Dalam penataan sebuah konser, dua buah kontra bass, sebuah cello, dua buah gitar elektrik tanpa dawai, sebuah gitar elektrik double neck menjadi medium lukisan Nasirun. Pada karya berjudul "Rupa Bumi" Nasirun membuat lukisan yang agak berbeda dari lainnya dalam karya beraliran kubisme di atas sebuah kontra bass. Sementara pada karya berjudul "Rupa Suara" dengan sebuah papan dan biola Nasirun berkolaborasi bersama Ayke Agus, Stephan Harsono, dan Elwin dalam sebuah lukisan abstrak.
Karya "Membaca Rupa Karya" yang terdiri dari 30 lukisan panel ukuran kecil terpajang di depan piano upright yang direspon dengan wayang-wayang kecil yang diletakkan pada hammer (pemukul) dawai piano. Sembilan lukisan panel karya Nasirun berukuran masing-masing 250 cm x 90 cm dengan judul "Tergambar Begitu Rupa" melengkapi sebuah karya tiga dimensi dari kayu berjudul "Detik-Detik" yang menyerupai sebuah monumen.
Pameran seni "Dwi Rupa Bumi" akan berlangsung hingga 30 Maret 2018 di Jogja Gallery Jalan Pekapalan Yogyakarta.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...