Pameran "Silvertrio" Menyemai Harapan dan Mimpi-mimpi
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Setelah menjalani program residensi sejak 18 Juli di Sangkring art space, tiga mahasiswa jurusan Seni Halus (fine art) Fakultas Seni dan Desain, Universitas Teknologi MARA (UiTM) Perak-Malaysia memamerkan dua puluh satu karya dua matra di Lorong Sangkring art space. Kedua puluh satu karya tersebut merupakan karya hasil proses yang dibuat selama residensi.
Program residensi sendiri merupakan bagian dari praktek kerja lapangan (practical) mempelajari proses-proses berkesenian seni rupa. Selama menjalani program residensi dua bulan, ketiga mahasiswa mempelajari proses dalam membuat karya dengan mengeksplorasi beberapa tempat di Yogyakarta.
"Sangkring (art space) hanya menemani mereka berproses. Tidak ada intervensi dalam banyak hal selama mereka berproses karya. Aktivitas tidak melulu di studio, namun mereka diajak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, sekaligus berkarya secara on the spots. Meskipun bukan karya terbaik, karya ketiga mahasiswa tetap menarik karena di situ terjadi pertemuan banyak hal yang mereka tuangkan dalam karyanya," jelas pemilik Sangkring art space Putu Sutawijaya saat pembukaan pameran "Silvertrio", Selasa (25/9) malam.
Salah satu aktivitas on the spots dilakukan di Candi Plaosan, Kecamatan Prambanan-Klaten. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Nurnazurah Khairuddin, Hidayah Amran, dan Farid Suhaimi.
Berbeda dengan dunia seni rupa di Indonesia, Malaysia mengganggap seniman adalah sebuah profesi sehingga bagi mahasiswa yang belum lulus akademik dengan membuat karya seni belum diperkenankan untuk membuat pameran. Sejauh ini mahasiswa hanya berkarya seni di dalam kampus. Seni menjadi sangat berjarak dengan masyarakat, berkembang secara mekanis, kehilangan daya kritis dan kepekaan, dan bisa jadi hanya berorientasi pasar.
Dengan regulasi yang ada, bagi mahaiswa jurusan seni halus (fine art) di perguruan tinggi di Malaysia bisa jadi menggelar pameran di ruang publik ataupun galeri seni adalah sebuah kemewahan. Dengan demikian, pada pameran "Silvertrio" ketiganya secara totalitas dalam batas kemampuannya berusaha menampilkan karya terbaiknya dan menjadi pengalaman yang berharga sebagaimana tajuk yang diangkat dalam pameran beetwen hope and dreams: pengalaman menyemai harapan dan mimpi-mimpi menjadi seniman.
Pameran bertajuk "Silvertrio" berlangsung hingga 27 September di Lorong Sangkring art space, Kampung Nitiprayan No.88 RT. 01 / RW. 20, Ngestiharjo, Kasihan, Sanggrahan, Ngestiharjo, Bantul.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...