Pameran Tunggal "Imago Dei" di Bentara Budaya Yogyakarta
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Delapan belas lukisan dalam ukuran besar karya perupa Galih Reza Suseno dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No. 2 Yogyakarta. Pameran tunggal bertajuk "Imago Dei" dibuka pada Jumat (21/7) malam oleh guru besar seni rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, M. Dwi Marianto.
Karya yang ditampilkan Reza Galih dalam pameran "Imago Dei" merupakan respon atas dinamika kehidupan spiritualitasnya. Reza Galih menangkap manusia kehilangan jejak Tuhan dalam hidupnya semenjak semakin canggih merebaknya teknologi citraan (imagologi) dalam sendi-sendi kehidupan manusia. Di berbagai media citraan seperti televisi dan internet yang sangat erat dalam hidup manusia seakan mereduksi nilai ketuhanan.
Sinetron, iklan dan media sosial menjadi tempat berkembangbiaknya konsep-konsep keagamaan yang ambigu. Bahkan di ranah peribadatan seperti yang dialami Reza Galih dalam gereja tempat beribadatnya yang penuh citraan digital.
"Tempat yang semestinya khusyuk penuh dengan suasana kontemplatif pun seakan kehilangan ruh Tuhan dengan merebaknya imagologi. Fenomena imagologi seakan menjebak umat untuk masuk ke dalam imaji digital ketuhanan yang penuh hiruk pikuk dan dangkal." kata Dwi Marianto dalam pembukaan pameran "Imago Dei" menceritakan kegelisahan Reza Galih atas fenomena yang ditemuinya sehari-hari dan dituangkan dalam karya lukisannya.
Pameran tunggal "Imago Dei" akan berlangsung sampai tanggal 29 Juli 2017 di Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan Suroto No. 2 Yogyakarta.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...