Panahan Difabel Tidak Ikut Peparda 2015, Minim Atlet
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Cabang olah raga panahan difabel tidak dipertandingkan di Peparda (Pekan Paralimpiade Daerah) 2015 Provinsi DKI Jakarta karena minim atlet panahan difabel yang ada di Provinsi DKI Jakarta.
“Kita belum merencanakan ikut (Peparda 2015, red) karena atletnya ya cuma segini (lima atlet, red) dan kita (cabang olah raga panahan difabel) tidak tersebar merata di wilayah DKI Jakarta,” kata pelatih panahan nomor difabel, Tanu Nugraha kepada satuharapan.com, hari Sabtu (17/10) di Lapangan Panahan Pulomas, Jalan Kayu Putih II, Rawamangun, Jakarta.
Kondisi kesehatan para atlet panahan difabel dalam keadaan prima, pada Sabtu (17/10) atlet difabel berlatih full team di Lapangan Panahan Pulomas, Jakarta antara lain Cindy Octarina, Zaenuddin, Udin, Slamet, dan Jujur Saragih.
Tanu mengemukakan bahwa saat pembukaan Peparda 2015 pada Rabu (21/10) para atlet panahan difabel akan datang, namun hanya datang di upacara pembukaan.
“Saya menginginkan mereka datang, agar mereka mendapat atmosfer pertandingan. Karena mereka ini kan baru terbentuk 2014. Mereka istilahnya ini baru satu tahun dibentuk, dan belum merasakan ditonton orang banyak. Kalau datang di upacara pembukaan dan ketemu banyak orang itu kan sama saja melatih mereka mental bertanding,” kata Tanu.
Selain itu, Tanu menginginkan atlet panahan difabel memiliki pengetahuan tentang sebuah ajang multi even, karena para atlet yang dia miliki sama sekali belum pernah mengikuti ajang single maupun multi even.
Peparda 2015
Ketua NPC DKI Jakarta, Welly Ferdinandus mengatakan kepada satuharapan.com, hari Jumat (16/10) di Kompleks Olah Raga Rawamangun, Jakarta bahwa jumlah atlet difabel yang akan berpartisipasi sebanyak 160.
Pekan Paralimpiade Daerah Provinsi DKI Jakarta 2015 diselenggarakan mulai dari Rabu (21/10) sampai dengan Kamis (22/10) di Kompleks Olah Raga Rawamangun, Jakarta. Welly memerinci atlet yang akan berpartisipasi antara lain dari tuna rungu dan tuna grahita sebanyak 60 atlet, sementara untuk atlet tuna daksa sebanyak 50 atlet, dan untuk tuna netra sebanyak 50 atlet.
Welly mengatakan upacara pembukaan Peparda 2015 akan diselenggarakan Rabu (21/10) dan akan berlangsung sampai dengan Kamis (22/10). Upacara penutupan dan penyerahan medali akan berlangsung Kamis (22/10) pukul 17:00.
Panahan Sempat ditawari Untuk Bertanding
Tanu awalnya ditawari pihak Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk menggunakan lahan di sebelah tempat parkir yang diperuntukkan bagi mahasiswa UNJ. “Tadinya kita disuruh pake sebelah parkiran (memakai lapangan UNJ, red) buat panahan, tapi itu kan banyak sampah, sementara ini atletnya kan pake kursi roda, sulit jadinya,” kata dia.
“Kita nggak make di situ (lapangan UNJ, red) karena untuk faktor jarak kita kan butuh yang maksimal 50 sampai 60 meter, sementara di situ maksimal hanya 40 meter,” kata Tanu.
Tanu menyebut jarak 40 meter tidak sesuai dengan standar di Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) pada 2016 yakni 50 meter.
“Atlet yang bertanding ini (di Peparda 2015, red) kan tidak hanya bertanding berdasar cabang olah raga, tetapi masih dibagi lagi ke jenis difabelnya (tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna grahita, red),” Tanu mengakhiri penjelasannya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...