Pancasila: Masih Saktikah?
Teruji dalam waktu, terpuji karena teruji.
SATUHARAPAN.COM – ”Teruji dalam waktu, terpuji karena teruji.” Ungkapan ini agaknya cocok untuk menggambarkan Pancasila kala menyambut Hari Kesaktian Pancasila. Pancasila telah teruji dalam bentangan waktu dan menjadi terpuji karena setiap ujian yang dihadapinya mampu dihadapi, dan ia keluar sebagai pemenang, bak ksatria yang pulang dari medan peperangan dengan membawa panji kemenangan, dielu-elukan oleh pencintanya.
Pada era baru, dengan tantangan yang semakin kompleks ini, apakah Pancasila masih sakti ataukah sudah kehilangan kesaktiannya, khususnya ketika menghadapi tantangan sikap intoleransi dari anak bangsa sendiri yang sangat berpotensi memecah bela persatuan dan kesatuan.
Dalam sebuah diskusi di salah satu stasiun TV, ketika ditanyakan apakah pancasila sebagai dasar negara masih sakti untuk mempererat persatuan dalam NKRI, Romo Franz Magnis Suseno menjawab, ”Itu tergantung dari kita, kalau kita sendiri yang jadi bajingannya, Pancasila tidak sakti lagi.”
Benarlah apa yang dikatakan Romo Magnis bahwa semuanya bergantung kepada kita, apakah kita masih bersedia untuk mengikatkan diri dengan rela dan kesungguhan hati terhadap Pancasila atau tidak. Jika kita dapat saling menerima satu dengan lain sekalipun dalam identitas yang berbeda-beda, maka kita akan terus dapat melihat bangsa ini dengan keberagamannya dalam satu bingkai yang utuh dan indah. Akan tetapi, jika kita masing-masing menyerahkan diri pada sikap intoleransi, rasa saling curiga, iri hati, dan kebencian, maka bukan tidak mungkin bingkai itu hanya akan tinggal menjadi cerita.
Jika kesaktian Pancasila dalam menjaga keutuhan bangsa ini sangat bergantung kepada kita, maka sedapat-dapatnya berusahalah untuk menghidupi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan tanpa terkecuali. Dan pada akhirnya kita akan mejadi bagian dari orang-orang yang layak untuk menerima pujian itu.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Menag Minta Dikaji Tentang Gagasan Sertifikasi Muballigh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Menteri Agama, Nasaruddin Umar, memberikan pandangannya terkait ide sertif...