Pandeglang Salurkan Dana Program Keluarga Harapan
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyalurkan dana program keluarga harapan (PKH) dari Kementerian Sosial untuk membantu masyarakat miskin guna menunjang kesehatan bayi usia lima tahun dan pendidikan anak-anak.
"Kita menyalurkan PKH tahap pertama tahun 2020 sebanyak 1.233 warga dan dipusatkan di Kecamatan Bojong," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita di Pandeglang, Senin (27/1).
Penyaluran dana PKH tersebut untuk pemeriksaan kesehatan bayi ke tenaga medis guna mencegah kematian bayi.
Selain itu, katanya, untuk pendidikan anak-anak mulai jenjang SD, SMP, dan SMA, untuk membeli keperluan sekolah, seperti tas, pakaian seragam, buku, tinta, dan buku pelajaran.
Dengan penyaluran bantuan untuk pendidikan itu, diharapkan anak-anak kurang mampu secara ekonomi tidak putus sekolah.
"Semua bantuan dana PKH itu guna meningkatkan kualitas kesehatan bayi dan pendidikan keluarga tidak mampu ekonomi," katanya.
Dia mengharapkan bantuan PKH dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak dan jangan sampai untuk kebutuhan lain.
Dana PKH juga untuk perbaikan gizi, sedangkan jika dipergunakan untuk kebutuhan lain berarti tidak tepat sasaran.
Sebab, katanya, penyaluran dana PKH merupakan program pemerintah pusat yang bersinergi dengan pemerintah kabupaten.
"Kita ingin mewariskan generasi yang kuat pendidikannya, kesehatan, dan ekonomi, karena anak merupakan aset bangsa sebagai penerus estafet kepemimpinan," ujarnya.
Ia juga mengatakan bagi masyarakat yang awalnya menerima dana PKH, namun secara ekonomi sudah mampu dan berhasil maka mereka harus mengundurkan diri.
Sebab, katanya, masih banyak warga miskin yang membutuhkan dana PKH.
"Kami minta warga yang sudah tidak punya komponan untuk menerimanya maka silakan mengajukan pemutusan sebagai penerima manfaat program PKH," ujar dia.
Koordinator Pendamping PKH Kecamatan Bojong Irwandi Suherman mengatakan bantuan yang diberikan pada tahap pertama kurang lebih Rp973.250.000.
Mereka menerima dana PKH itu untuk jenjang SD Rp225.000, SMP Rp375.000, dan SMA Rp500.000, sedangkan balita Rp750.000.
"Bantuan akan digulirkan empat tahap, tahap II April, tahap III Juli, dan tahap IV Nopember mendatang," ujarnya.(Ant)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...