Panglima TNI Gelar Sidak di Papua Barat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko didampingi Kasal (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana TNI Dr Marsetio, Kasau (Kepala Staf Angkatan Udara) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Asintel (Asisten Intel) Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaini, Aster (Asisten Teritorial) Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiharta, Kapuspen (Kepala Pusat penerangan) TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya dan Danrem (Komandan Korem) Sorong Brigjen TNI Djoko Subandrio melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Batalyon Infanteri (Yonif) 752/Vira Yudha Sakti di Jalan Basuki Rahmat KM 10, Sorong Papua Barat pada Senin (29/12).
“Sidak ini bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan dan kedisiplinan para prajurit TNI yang berada di Batalyon 752/Vira Yudha Sakti dalam menghadapi tugasnya di daerah perbatasan”, kata Panglima TNI seperti dalam rilis yang dikirim kepada satuharapan.com.
Dalam sidak tersebut, Panglima TNI beserta rombongan diterima oleh Wakil Komandan Batalyon Infantri (Wadanyonif) 752 Mayor Inf Abdul Hamid.
Beberapa tempat yang di Sidak oleh Panglima TNI di antaranya fasilitas yang digunakan prajurit dalam kehidupan sehari-hari seperti barak tempat tidur, tempat makan, dan MCK.
Dalam sidak tersebut, barak prajurit yang sempat dicek langsung oleh Panglima TNI masih terlihat ada kekurangan.
“Barak atau asrama merupakan tempat tinggal prajurit harus tertib, nyaman, dan sehat agar prajurit yang tinggal merasa betah. Terlebih lagi daerah Papua adalah tempat endemik malaria, oleh sebab itu prajurit TNI yang bertugas di wilayah Papua harus disiplin dan selalu menjaga kebersihan agar tetap sehat. Kalau barak prajurit tidak tertib dan lingkungan tidak mendukung, maka prajurit tidak akan betah berada di asrama”, ujar Panglima TNI.
Setelah melakukan pengecekan di barak dan berbagai fasilitas prajurit, Panglima TNI memberikan pengarahan kepada 252 prajurit 752/Vira Yudha Sakti.
Dalam pengarahannya, Panglima TNI mengatakan saat ini ada kecenderungan disiplin prajurit semakin merosot.
"Kalau prajurit TNI sudah tidak memiliki disiplin maka kamu sama saja dengan banser, hal itu akan sangat membahayakan karena prajurit TNI dilengkapi senjata ,” kata Panglima TNI.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan yang membedakan prajurit TNI dengan para satgas-satgas atau banser adalah Peraturan Militer Dasar (Permildas).
"Tidak ada lagi yang main-main dengan Permildas dan tidak ada yang dikurangi, tegakkan itu disiplin dan tegakkan itu Permildas", ujar Panglima TNI.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...