Panglima TNI: Pelatihan bagi Wartawan Berguna ketika Kondisi Darurat
KARAWANG, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pelatihan khusus bagi wartawan sangat berguna ketika kondisi darurat dan ketika wartawan diwajibkan meliput situasi konflik, mengingat perubahan di daerah operasi berlangsung begitu cepat, penuh risiko, kompleks, dan penuh kejutan.
Pelatihan, menurut Panglima TNI juga berguna agar wartawan sigap memahami keadaan sekitar saat meliput situasi konflik.
âª"Rekan wartawan ini kalau memiliki tugas di daerah tidak aman, daerah pertempuran, perlu memahami situasi daerah pertempuran, bagaimana caranya memahami cumemu: cuaca, medan, dan musuh ketika bertikai," kata Moeldoko ketika membuka "Pelatihan Kedaruratan Wartawan" di Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Sanggabuana, Jawa Barat, Jumat (12/6).
Moeldoko berharap, kegiatan itu bisa berguna bagi jurnalis ketika menghadapi situasi sebenarnya.
"Markas Besar (Mabes) TNI pun berinisiatif memberi pelatihan khusus bagi wartawan untuk memahami kondisi darurat," kata dia.
âªMantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menerangkan, Mabes TNI akan menjadikan pelatihan ini sebagai agenda rutin. Dia juga membuka kemungkinan bagi jurnalis meliput di daerah rawan konflik seperti Poso.
âª"Di daerah operasi itu keras, situasinya keras, jadi perlu dilatih memperkenalkan situasi dengan cara ekstrem, cara-cara yang nggak normatif," katanya.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...