Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 19:48 WIB | Sabtu, 16 Januari 2016

Para Pemimpin Lintas Iman Serukan Tidak Takut Terorisme

Ilustrasi: Salah satu korban ledakan yang terjadi di pos polisi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat saat dievakuasi oleh petugas setelah satu jam kondisi dinyatakan aman. (Foto: Dok. satuharapan.com/ Dedy Istanto).

JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin organisasi lintas agama seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN),  Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wali Umat Buddha Indonesia (WALUBI) menyerukan kepada seluruh umat dan warga bangsa untuk tidak takut dan bersama-sama melawan radikalisme, terorisme dan narkoba.

“Mari kita tingkatkan kesatuan dan persatuan dalam bingkai kebhinekaan dan memperkokoh persaudaraan,” demikian seruan yang dibacakan oleh Ketua Umum PB NU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, dalam jumpa pers di kantor PB NU, Jakarta, Jumat (15/1).

“Dengan membangun kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini serta sinergi dengan seluruh stakeholders bangsa,” ia menambahkan.

Selain itu, ia menyerukan kepada umat untuk membentuk posko siaga lintas iman untuk membendung redikalisme, terorisme, dan narkoba.

Selain itu, mendesak pemerintah untuk menindak tegas dan memberantas pelaku teror dan teroris, membubarkan organisasi radikal serta memperkuat sistem pertahanan dan keamanan bangsa dengan melakukan tindakan pencegahan dini dan berkolaborasi dengan seluruh organisasi masyarakat sipil.

Aqil Siradj menambahkan  para pimpinan organisasi agama sama-sama mendeklarasikan bahwa radikalisme, terorisme dan narkoba adalah musuh bersama bagi umat manusia dan bagi semua agama serta ancaman nyata bagi keutuhan bangsa.  

“Di sisi lain, ancaman, tantangan gangguan dan hambatan terhadap kedaulatan bangsa Indonesia, telah berkembang menjadi multi dimensi, dari yang bersifat fisik sampai yang bersifat non fisik,”  kata Said Aqil.

Ia menjelaskan  karakter ancaman yang berasal dari dalam maupun luar negeri dapat bersumber dari ideologi, politik, ekonomi sosial budaya yang beranekaragam. Oleh karenanya sudah saatnya bangsa Indonesia melakukan redefinisi dan revitalisasi pemahaman tentang Bela Negara. (pgi.or.id/ nu.or.id).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home