Paradoks Ucapan Selamat Natal Presiden Iran ke Paus
IRAN, SATUHARAPAN.COM – Presiden Iran Hassan Rouhani mengikuti kebiasaan semua presiden Iran sebelumnya, mengucapkan selamat Natal ke Paus pada hari Natal. Sementara pemerintah Iran terus menganiaya minoritas Kristen.
Presiden Rouhani dalam pernyataannya berharap Paus Fransiskus berhasil dalam menyebarkan perdamaian, mengurangi kemiskinan, kekerasan, diskriminasi, dan ekstremis.
Ini adalah Natal pertama bagi Paus yang baru. Tahun lalu, Benediktus XVI memegang jabatan Paus.
Rouhani juga menyatakan harapan bahwa Paus Fransiskus akan memberikan ranah dialog antar – iman antara orang Yahudi dan Muslim.
Sejak Presiden Rouhani menjabat, banyak orang Kristen Iran ditangkap karena keyakinan mereka atau menghadiri gereja rumah. Menurut laporan yang diterbitkan dalam beberapa bulan terakhir, penganiayaan Kristen di Iran tidak terbatas pada Protestan atau evangelis Kristen saja. Tetapi telah mempengaruhi gereja Katolik juga.
Di antara penganiayaan orang Kristen Iran yaitu penutupan Sidang Pusat Gereja Allah dan Gereja Janat Abad di Teheran serta Sidang Gereja Allah di Ahwaz. Pihak keamanan Iran juga mencegah orang-orang yang baru masuk Kristen masuk gedung-gedung gereja.
Penerbitan dan penyebaran Alkitab berbahasa Parsi dilarang dan gereja dilarang mengadakan pelayanan dalam bahasa Parsi, bahasa resmi Iran. Ini hanya sekilas penganiayaan umat Kristen Iran yang dihadapi pada tahun 2013, yang merupakan bukti nyata dari pelanggaran hak-hak sosial dan keagamaan umat Kristen di Iran. (Mohabat News)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...