Pariwisata Tiongkok-Malaysia Terkena Dampak Tragedi MH370
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Sebuah operator tur besar di Tiongkok memutuskan kerja sama dan membatalkan pesanan dengan Malaysian Airlines sementara sebuah operator lainnya mengalami penurunan pemesanan dari negara itu karena para pelancong yang makin takut melakukan perjalanan setelah hilangnya pesawat MH370, seperti dikabarkan media pemerintah, Kamis (27/3).
China Youth Travel Service mengatakan pihaknya akan menangguhkan pesanan-pesanan tiket baru dengan maskapai itu dan mengubah jadwal perjalanan yang dipesan saat ini termasuk armada hingga maskapai alternatif, ujar surat kabar China Daily milik pemerintah, mengutip sebuah pernyataan dari agensi itu yang didirikan Liga Pemuda (Youth League) dari Partai Komunis yang berkuasa.
“Mengingat fakta terjadinya serangkaian kecelakaan yang salah satunya melibatkan Malaysia Airlines baru-baru ini, dan bahwa para turis Tionghoa mengkhawatirkan catatan keselamatan maskapai itu, kami harus memenuhi tanggung jawab kami untuk menjamin keamanan warga negara kami,” kata pernyataan tersebut.
Pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines berpenumpang 239 orang hilang pada 8 Maret, secara misterius menyimpang dari rutenya antara Kuala Lumpur dan Beijing serta terbang sejauh ribuan kilometer dengan rute yang salah. Dua pertiga penumpangnya berasal dari Tiongkok.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Senin mengatakan bahwa data satelit menunjukkan pesawat itu jatuh ke laut di sebuah wilayah lepas pantai barat Australia, kemungkinan akibat kehabisan bahan bakar.
Sebuah operasi multinasional yang intens untuk mencari kemungkinan puing-puing masih berlangsung, namun pencarian itu ditunda pada Kamis akibat cuaca buruk.
Hingga saat ini aliran turis Tionghoa ke Malaysia makin meningkat – mencapai 1,8 juta turis pada tahun lalu dalam peningkatan tahunan sebesar 15 persen – menjadikannya sumber pendapatan ketiga terbesar dari pelancong bagi negara kuat di Asia itu, hanya di belakang Singapura dan Indonesia.
Pada Senin sebuah penerbangan Malaysia Airlines dari Kuala Lumpur ke Seoul dialihkan ke Hong Kong akibat masalah listrik, ujar maskapai itu, menambah citra buruk bagi maskapai tersebut.
“Saat ini kekhawatiran terbesar dari para turis kami ke Asia Tenggara yaitu apakah mereka akan terbang dengan Malaysia Airlines,” ujar seorang manajer tur di sebuah agensi perjalanan di provinsi timur Jiangsu seperti dikutip China Daily.
“Beberapa konsumen bahkan bersedia membayar lebih untuk memesan maskapai lainnya ketimbang berangkat dengan tiket murah yang ditawarkan Malaysia Airlines.” (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...