Parlemen Israel Umumkan Terbentuknya Kaukus Yahudi-Muslim
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Parlemen Israel yang lazim disebut Knesset pada hari Selasa (24/01) mengumumkan secara resmi berdirinya Kaukus Yahudi-Muslim. Peresmian itu dihadiri sejumlah anggota Knesset serta pemimpin agama Yahudi dan Muslim di Israel.
"Tidak ada yang lebih berharga atau lebih kuat dari perkumpulan kita di sini," kata anggota Knesset, Zouheir Bahloul (dari Zionis Union) pada acara tersebut. Inisiatif yang diprakarsai oleh Bahloul dan anggota Knesset lainnya, Yehuda Glick (Likud), dimulai dengan sesi tentang nilai-nilai kehidupan dalam Yudaisme dan Islam.
"Kita sekarang pada periode di mana kebencian, keterasingan, stereotip dan prasangka menjadi suara dominan dalam kehidupan kita," tambah Bahloul.
"Sekarang ketika kita bertemu dan mencoba untuk membuat bentuk dialog yang produktif - yang merupakan kelanjutan langsung dari pertemuan yang diadakan sebelumnya [membahas 'RUU muazin'], saya melihatnya sebagai secercah harapan yang bisa menghidupkan kembali iman hidup berdampingan di negeri kita bersama," kata dia, dilansir dari Jerusalem Post.
Konferensi ini dihadiri oleh para ulama dan tokoh-tokoh yang dominan dari dua agama.
Glick mengatakan inisiatif semacam ini dapat mempengaruhi seluruh wilayah dan mempromosikan pembentukan perdamaian yang layak.
"Perdamaian bukan hanya solusi yang nyaman yang akan mencegah kita dari pertempuran, tetapi jauh lebih dalam," katanya. "Perdamaian merupakan nama tuhan. Kita harus melakukan diskusi ini di sini karena ada orang yang memfitnah agama Yahudi dan Islam dengan tanpa alasan. Kami berharap perdamaian akan menyebar dari sini ke seluruh dunia. "
Ketua Knesset, Yuli Edelstein, mengucapkan selamat kepada anggota Knesset atas inisiatif dan menyatakan keprihatinannya tentang melebarnya jurang antara orang Yahudi dan Muslim di masyarakat Israel.
"Saya ingin mengatakan saya senang bahwa kita mendirikan kaukus ini, tapi itu tidak benar. Saya ingin hidup dalam realitas di mana kita tidak perlu memiliki inisiatif seperti itu, "katanya. "Mengapa kita perlu kaukus untuk berbicara dengan satu sama lain? realitas kita tidak sempurna, sayangnya," kata dia.
Menurutnya, wacana pemisahan publik yang sedang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir lebih keras daripada upaya untuk menyatukan.
"Namun, ada upaya di sini untuk mencoba dan mengubah arah [dari wacana publik] dan saya memuji Anda untuk itu," kata Edelstein. "Meskipun Anda berdua [Bahloul dan Glick] menghadapi keberatan yang keras, saya senang bahwa Anda telah melaluinya itu sampai akhir."
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...