Partai Konservatif Inggris: Liz Truss Pemenang Pemilihan Perdana Menteri.
Hari Selasa, Ratu Elizabeth II akan melantik Truss sebagai perdana menteri.
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Partai Konservatif Inggris telah memilih Menteri Luar Negeri, Liz Truss, sebagai pemimpin baru partai, menempatkannya di jalur untuk dikukuhkan sebagai perdana menteri.
Pemilihan Truss diumumkan hari Senin (5/9) di London setelah pemilihan kepemimpinan di mana hanya 180.000 anggota Partai Konservatif yang membayar iuran yang diizinkan untuk memilih.
Truss mengalahkan saingannya Rishi Sunak, mantan kepala Departemen Keuangan pemerintah, dengan berjanji untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan dan memotong pajak, sementara menolak mengatakan bagaimana dia akan mengatasi krisis biaya hidup.
Truss menerima 81.326 suara berbanding 60.399 suara Sunak.
Ratu Elizabeth II dijadwalkan secara resmi menunjuk Truss sebagai perdana menteri Inggris pada hari Selasa (6/9). Upacara akan berlangsung di perkebunan Balmoral ratu di Skotlandia, tempat raja sedang berlibur, bukan di Istana Buckingham.
Kontes kepemimpinan dua bulan meninggalkan Inggris dengan kekosongan kekuasaan pada saat konsumen, pekerja dan bisnis menuntut tindakan pemerintah untuk mengurangi dampak dari melonjaknya harga makanan dan energi.
Perdana Menteri Boris Johnson tidak memiliki wewenang untuk membuat keputusan kebijakan besar sejak 7 Juli, ketika dia mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri.
Dengan tagihan energi rumah tangga akan meningkat sebesar 80% bulan depan, badan amal memperingatkan bahwa sebanyak satu dari tiga rumah tangga akan menghadapi kemiskinan bahan bakar musim dingin ini, meninggalkan jutaan orang untuk memilih antara makan atau memanaskan rumah mereka.
Bank of England telah memperkirakan bahwa inflasi akan mencapai tertinggi dalam 42 tahun sebesar 13,3% pada bulan Oktober, mengancam akan mendorong Inggris ke dalam resesi yang berkepanjangan.
“Perdana menteri baru menghadapi warisan yang sangat, sangat sulit,” kata Tim Bale, seorang analis politik dan profesor di Queen Mary University of London.
Johnson terpaksa mengundurkan diri setelah serangkaian skandal etika yang memuncak pada Juli ketika lusinan menteri kabinet dan pejabat tingkat bawah mengundurkan diri karena penanganannya atas tuduhan pelanggaran seksual oleh seorang anggota senior pemerintahannya.
Di bawah sistem pemerintahan parlementer Inggris, Partai Konservatif kanan-tengah diizinkan mengadakan pemilihan internal untuk memilih pemimpin partai dan perdana menteri baru, tanpa pemilih yang lebih luas. Pemilihan umum baru tidak diperlukan hingga Desember 2024. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...