Pasca Gempa, Ekuador Butuh Dana Besar Bangun Negara
QUITO, SATUHARAPAN.COM – Presiden Ekuador Rafal Correa mengemukakan negaranya akan kesulitan membangun ekonomi, dan membutuhkan dana dalam jumlah besar apalagi tidak mungkin ada lagi investor yang berminat.
Dengan jumlah korban yang terus meningkat, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter yang hingga hari Senin (19/4) dalam catatan situs berita Al Jazeera mencapai 413 jiwa, presiden berusia 53 tahun tersebut pesimistis kondisi ekonomi negaranya.
“Rekonstruksi akan memakan triliunan dolar,” kata Correa di Portoviejo, Ekuador saat meninjau daerah yang terdampak gempa tersebut, seperti diberitakan Al Jazeera, hari Senin (19/4).
Correa memperingatkan bencana gempa bumi ini merupakan bencana terbesar yang pernah ada sejak tahun 1949, ketika gempa Andes menewaskan 5.000 orang. Gempa kali ini menempatkan negara yang terletak di Pegunungan Andes tersebut dalam masa kemiskinan terburuk dalam beberapa dekade.
Dalam catatan Al Jazeera, saat ini pekerja bantuan dihadapkan dengan beberapa masalah yakni mereka harus memisah-misahkan sumber listrik yang ada di tiang-tiang pinggir jalan yang ambruk dan rata dengan tanah, jalan dan jembatan.
Michael Henderson, konsultan risiko Maplecroft, mengatakan Ekuador tidak dapat memulihkan gempa seperti yang dilakukan Cile yang pernah mengalami gempa pada 2010.
“Saat itu kerugian gempa Cile tercatat lebih kurang Rp 404,3 miliar,” kata Henderson.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...