Pasca Teror Paris, Pemain Prancis Tak Sabar Berlaga Kembali
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Aksi terorisme yang mengguncang Paris, Prancis pada November 2015 salah satunya menargetkan Stadion Stade de France, Saint-Denis, Paris. Namun beberapa anggota skuat tim nasional (timnas) Prancis tidak sabar berlaga di salah satu stadion yang menjadi kebanggaan masyarakat Prancis itu.
“Sekarang ini saya tidak tahu bagaimana rasanya kembali ke stadion ini (Stade de France, red) saya tetap memastikan saya bersemangat,” kata penyerang tim nasional Prancis, Olivier Giroud, seperti diberitakan situs berita France Info, hari Senin (28/3).
Penyerang tim nasional Prancis dan Arsenal ini menjelaskan secara pribadi bayang-bayang peristiwa memilukan terorisme Paris November 2015 masih ada, namun dia bersikap percaya diri dan akan berusaha memberi yang terbaik bagi negaranya.
“Semakin kita berpikir tentang rasa takut, malah dia semakin ada, tetapi kita harus mengabaikan semua itu,” kata Giroud.
Tim nasional Prancis akan menghadapi Rusia dalam laga Persahabatan di Stadion Saint Denis, Paris, hari Rabu (30/3) dini hari WIB.
Di Piala Eropa 2016, Prancis yang menjadi tuan rumah berada di Grup A bersama Rumania, Swiss, Albania. Rusia tergabung di Grup B bersama Inggris, Wales, dan Slovakia.
Sementara itu gelandang tim nasional Prancis, Blaise Matuidi menceritakan kembali ketakutan yang dia alami saat aksi terorisme yang waktu itu dilakukan kelompok yang dimotori Salah Abdeslam tersebut.
“Seluruh penonton sedih, dan tidak menyangka apa yang sebenarnya terjadi, dari peristiwa tersebut dapat menjadi contoh penting, dengan alasan keamanan seluruh pemain dan penonton jadi satu di dalam lapangan,” kata dia.
“Saya ingat betul waktu itu kami pulang pukul tiga pagi,” kata gelandang yang membela Paris Saint Germain tersebut.
Aksi Terorisme Saat Prancis menghadapi Jerman
Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat atau (Sabtu 14/11/2015 dini hari WIB) – dalam catatan satuharapan.com – menjadi hari kelabu bagi Prancis.
Serangkaian serangan teroris mengguncang kota Paris, Prancis. Selain di gedung konser musik – Bataclan – aksi terorisme terjadi di Stadion Saint Denis, Prancis terjadi saat laga persahabatan Prancis menghadapi tim nasional Jerman.
Kala itu seperti dijelaskan Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet dan dikutip dari Guardian, lebih kurang pukul 21.17 waktu Prancis (Sabtu 14/11/2015 dini hari WIB), para penonton yang memadati Stade de France ataupun yang menonton lewat layar TV dapat dengan jelas mendengar bunyi ledakan saat laga baru berjalan sekitar 17 menit.
Graet menjelaskan para penonton tidak menyangka ledakan tersebut merupakan bom, saat suara ledakan terjadi, pasukan pengamanan presiden Prancis langsung mengevakuasi Presiden François Hollande yang menonton di tribun kehormatan.
Setelah laga berakhir, Graet menjelaskan, para penonton tertahan cukup lama di dalam stadion, dan pada pukul pukul 02:40 dini hari kepolisian memastikan area di sekitar Stade de France sudah aman. Penonton pun diperbolehkan meninggalkan stadion.
Jadwal Pertandingan Persahabatan:
Hari Selasa (29/3) dini hari WIB: Ukraina vs Wales, Irlandia Utara vs Slovenia.
Hari Selasa (29/3) malam WIB: Estonia vs Serbia.
Hari Rabu (30/3) dini hari WIB: Makedonia vs Bulgaria, Yunani vs Islandia, Norwegia vs Finlandia, Swiss vs Bosnia Herzegovina, Swedia vs Republik Cek, Austria vs Turki, Jerman vs Italia, Republik Irlandia vs Slowakia, Portugal vs Belgia, Inggris vs Belanda, Prancis vs Rusia, Skotlandia vs Denmark.
Editor : Eben E. Siadari
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...