Pasien Ebola Kedua AS Naik Pesawat Domestik
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Seorang petugas kesehatan kedua telah terinfeksi di Amerika Serikat, setelah mengobati pasien ebola asal Liberia yang meninggal pekan lalu (8/10).
Perawat kedua Amerika Serikat yang terinfeksi ebola itu, telah terbang menggunakan pesawat domestik sehari sebelum ia didiagnosis terjangkit virus mematikan tersebut, demikian dikemukakan otoritas kesehatan pada Rabu (15/10).
Perawat itu bernama Amber Vinson (29), telah diizinkan melakukan perjalanan naik pesawat dari Dallas ke Cleveland, walaupun telah melaporkan demam, sebelum penerbangan dari Cleveland, Ohio, ke Dallas di Texas, Senin (13/10).
Tetapi, Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan, berdasarkan pengamatan awak pesawat, perempuan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda atau gejala sakit saat dalam penerbangan 1143, walaupun suhu tubuh wanita itu 37,5 derajat celsius. Lembaga tersebut ingin berbicara dengan para penumpang, untuk menentukan apakah ada yang berisiko tertular.
“Karena selisih waktu yang dekat antara penerbangan pada malam hari dan laporan awal diagnosis penyakit pada pagi harinya, CDC berupaya menjangkau para penumpang yang terbang menggunakan pesawat Frontier Airlines nomor penerbangan 1143 dari Cleveland tujuan Dallas/Fort Worth pada 13 Oktober,“ ujar CDC.
Ebola ditularkan melalui kontak jarak dekat dengan cairan tubuh orang yang terjangkit virus tersebut. Virus tidak menular hingga pasien mulai menunjukkan gejala-gejala seperti demam, nyeri, muntah, atau diare.
Kasus penularan ebola kedua di AS diumumkan oleh otoritas Kota Dallas pada Rabu (15/10), dan menyusul diagnosis perawat Nina Pham pada Minggu (12/10). (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...