Paskah Kristen Ortodoks, Sebar Api Suci dari Makam Yesus
SATUHARAPAN.COM – Umat Kristen Ortodoks hari ini, Minggu (1/5) merayakan Paskah. Sudah ada pawai obor sejak malam kemarin menandai peringatan kebangkitan Yesus Kristus ini.
Sebelum pawai obor, dilakukan pengambilan Api Kudus yang menyimbolkan mukjizat cahaya kebangkitan Kristus menjadi awal ritual Paskah Kristen Ortodoks. Patriark Yerusalem—pemimpin gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem, Theopilos III membagikan api yang diambil dari Gereja Makam Kudus Yerusalem—dipercaya sebagai tempat penyaliban dan makam Yesus Kristus—kepada seluruh hadirin. Api tersebut bakal disebar ke seluruh dunia. Termasuk Gereja Ortodoks di Betlehem Tepi Barat Palestina, Yunani, Turki, Eropa Timur, dan Rusia. Daerah dengan jumlah besar penganut Kristen Ortodoks.
Paskah adalah festival tahunan, yang menghormati kebangkitan Yesus Kristus dan dirayakan di seluruh dunia Kristen. Paskah disebut peringatan bergerak karena tanggal perayaan berubah setiap tahun, karena bulan dan vernal equinox.
Di gereja-gereja Kristen yang mengikuti kalender Gregorian untuk menentukan tanggal Paskah, perayaan tidak pernah bisa terjadi sebelum 22 Maret atau setelah April 25. Dalam gereja-gereja Kristen yang mengikuti kalender Julian untuk menentukan tanggal Paskah, perayaan dapat terjadi antara April 4 dan 8 Mei (menggunakan tanggal kalender Gregorian).
Kalender Julian adalah sistem penanggalan yang diberlakukan oleh Julius Caesar pada 1 Januari 45sM. Kalender ini praktis sama dengan kalender modern (kalender Gregorian). Hanya, karena ada kekurangtelitian penentuan tahun kabisat, menyebabkan setelah lebih dari 1.500 tahun terjadi kesalahan dalam menentukan musim. Oleh Paus Gregorius XIII, kalender Julian ini dimodifikasi dengan menggeser hari setelah Kamis, 4 Oktober 1582 menjadi Jumat 15 Oktober 1582. Juga, dilakukan revisi terhadap tahun Kabisat.
Gereja-gereja Katolik dan Protestan mengikuti kalender Gregorian. Sedangkan gereja-gereja Timur, secara penanggalan perayaan gereja mereka menggunakan kalender Julian. Namun, secara sekuler hampir semua negara mengacu pada kalender Gregorian.
Ribuan orang hadir di Yerusalem untuk mengikuti proses Minggu Palma hingga kebangkitan Yesus Kristus pada Minggu 1 Mei ini. Selamat Paskah.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...