Pastor Italia Terluka dalam Serangan di Bangladesh
DHAKA, SATUHARAPAN.COM – Beberapa pria bersenjata yang tidak dikenal menembak dan melukai seorang pastor Italia di bagian utara Bangladesh, pada hari Rabu (18/11).
“Serangan terhadap orang asing itu diduga dilakukan kelompok garis keras,” kata polisi.
Pastor yang bernama Piero itu sedang mengendarai sepedanya di kota Dinajpur saat sekelompok pria bersenjata yang mengendarai motor menembakinya beberapa kali dalam jarak dekat sebelum akhirnya melarikan diri, kata inspektur polisi.
"Dengan mengendarai sepeda motor, para penyerang tidak dikenal menembak seorang Italia di dekat halte bus Dinajpur pada pagi hari. Korban mengalami luka serius," kata inspektur Robiul Alam kepada AFP melalui telepon.
Menurut rekan sesama pastor, Anthony Sen, pastur Piero, 60 tahun, telah bekerja sebagai dokter dalam sebuah misi Katolik di Dinajpur selama beberapa waktu.
Sen mengatakan Piero sedang mengendarai sepedanya sekitar pukul 8 pagi waktu setempat (02.00 GMT) saat tiga pelaku bersenjata menembaknya dari jarak dekat.
"Salah satu peluru mengenai leher, ia mengeluarkan banyak darah," kata Sen.
Inspektur Alam juga memastikan bahwa pria yang diserang merupakan pastor yang bekerja di Dinajpur yang terletak 350 kilometer di utara ibu kota Dhaka, dekat perbatasan India.
Serangan tersebut terjadi setelah seorang pekerja amal Italia ditembak mati pada September dan petani Jepang terbunuh beberapa hari kemudian di Dhaka. Kelompok bersenjata ISIS mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut.
Pemerintah Bangladesh menyangkal keterlibatan ISIS di balik serangan-serangan tersebut dengan menyatakan bahwa tak ada militan ISIS di negara mayoritas Muslim itu.
Bangladesh juga sedang berusaha pulih dari serangkaian pembunuhan penulis blog sekuler dan seorang penerbit buku-buku sekuler. Serangan tersebut juga diklaim dilakukan oleh kelompok lokal garis keras yang terlarang di negara itu. (ant/feb)
Editor : Bayu Probo
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...