Pasukan AS dan SDF: Komandan ISIS Suriah Tewas Dalam Serangan
Setidaknya 53 warga Suriah tewas dalam serangan ISIS di gurun tengah negara itu pada hari Jumat.
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Sebuah ledakan melukai empat personel militer Amerika selama serangan yang menewaskan seorang pemimpin senior kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Suriah, kata Komando Pusat militer Amerika Serikat, hari Jumat (17/2).
“Tadi malam, selama serangan helikopter AS dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Suriah timur laut, sebuah ledakan tepat sasaran mengakibatkan empat tentara AS dan satu anjing pekerja terluka,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin ISIS, yang diidentifikasi sebagai Hamza al-Homsi, tewas, sementara pasukan AS dan anjingnya dirawat di fasilitas medis Amerika di Irak, tambah pernyataan itu.
Washington memimpin koalisi internasional memerangi ISIS dan melakukan penggrebegan dan serangan berkala yang menargetkan kelompok tersebut.
Setelah para ekstremis kehilangan wilayah terakhir mereka karena pasukan lokal pimpinan Kurdi yang didukung oleh koalisi pada 2019, sisa-sisa ISIS di Suriah sebagian besar mundur ke tempat persembunyian gurun di timur negara itu.
Sejak itu mereka menggunakan tempat persembunyian semacam itu untuk menyergap pasukan pimpinan Kurdi dan pasukan pemerintah Suriah sambil terus melancarkan serangan di Irak.
Pada Oktober 2019, Washington mengumumkan kematian pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, selama penggrebegan oleh pasukan khusus AS di barat laut Suriah.
Dua penerusnya juga tewas: yang pertama selama operasi AS di barat laut Suriah, yang kedua dalam operasi mantan pejuang Suriah di selatan negara itu.
ISIS Bunuh 53 Warga Suriah
Sementara itu, setidaknya 53 warga Suriah tewas dalam serangan ISIS di gurun tengah negara itu, TV pemerintah melaporkan pada hari Jumat (17/2). Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pada saat yang sama, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan ISIS “membunuh 36 orang pada hari Jumat ketika mereka sedang berburu makanan di Sokhna di wilayah Palmyra.” Yang lain berhasil lolos dari serangan itu, kata Observatorium.
Banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah menjadi sasaran dalam beberapa tahun terakhir saat berburu makanan di wilayah tengah, timur laut, dan timur Suriah.
Enam belas orang, sebagian besar warga sipil, tewas pada hari Sabtu dalam serangan serupa yang menargetkan para pencari makan di daerah yang sama, kata Observatorium.
Lusinan lainnya diculik dalam serangan itu, kata Observatorium, menambahkan bahwa 25 dari mereka dibebaskan tetapi nasib yang lain masih belum diketahui.
Dan pada April 2021, kelompok ekstremis melancarkan serangan serupa, menculik 19 orang, kebanyakan warga sipil, di pedesaan timur provinsi Hama.
Setelah para ekstremis kehilangan wilayah terakhir mereka setelah serangan militer yang didukung oleh koalisi pimpinan AS pada Maret 2019, sisa-sisa ISIS di Suriah sebagian besar mundur ke tempat persembunyian di gurun. (AFP/Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...