Pasukan Irak Kuasai Sebagian Tikrit dari ISIS

Pasukan gabungan Irak dan Amerika Serikat meluncurkan sebuah roket dari kendaraan tempur ke arah pasukan ekstrimis Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) dalam kontak senjata yang terjadi di dekat kota Tikrit, Irak pada 28 Maret 2015 lalu. (Foto-foto: reuters.com).

Sebuah asap tampak terlihat diudara saat terjadi serangan udara pada sebuah bangunan di kota Tikrit yang diluncurkan oleh pasukan gabungan Irak dan AS

Serangan udara yang diluncurkan oleh pasukan gabungan menghancurkan sebuah bangunan rumah sakit yang terjadi pada 27 Maret 2015 lalu di Tikrit, Irak.

Pasukan pengamanan gabungan Irak dan AS dengan senjata lengkap berjaga-jaga di sebuah gedung yang terletak di kota Tikrit, Irak pada 27 Maret 2015.

Salah satu prajurit pasukan gabungan Irak dan AS saat menyaksikan kepulan asap yang melambung di udara saat terjadi kontak senjata dengan ISIS di Tikrit, Irak pada 30 Maret 2015 kemarin.

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Koalisi pimpinan Amerika Serikat mengumumkan kota Tikrik, Irak sudah direbut kembali dari penguasaan para ekstrimis yang tergabung dalam Islamic State Iraq and Syam (ISIS), Selasa (31/3).

Namun menurut juru bicara koalisi Mayor Kim Michelsen sebagian kota Tikrit masih dikontrol oleh pasukan ISIS. “Sebagian wilayah kota masih dikontrol oleh ISIS dan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,“ kata Kim.

Pasukan, polisi dan unit Popular Mobilisation (pasukan paramiliter yang didominasi oleh milisi Syiah yang didukung Iran) memulai pertempuran di Tikrit sejak 2 Maret lalu.

Mereka mampu merebut kembali kota di dekat Tikrit dan kemudian mengepungnya, namun menghadapi kesulitan saat mencoba bergerak menuju kota itu dan operasi terhenti.

Koalisi pimpinan AS memulai serangan udara terhadap ISIS di area Tikrit, mendorong beberapa kelompok untuk mengumumkan bahwa mereka menghentikan operasi serangan.

Iran telah menjadi pendukung asing utama operasi selama beberapa pekan, dan beberapa milisi menuduh Washington berupaya membajak kemenangan mereka.

Pada akhirnya, AS melancarkan serangan udara terlepas dari kehadiran milisi yang juga ambil bagian dalam pertempuran terbaru meski Washington berperan dalam peperangan tersebut. (AFP)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja