Pasukan Irak Mulai Masuki Mosul
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Irak pada Selasa (01/11) mengumumkan bahwa pasukannya sudah memasuki Mosul untuk pertama kalinya sejak ISIS menguasai kota itu lebih dari dua tahun lalu.
Pasukan angkatan darat Irak “sekarang sudah memasuki area Judaidat Al-Mufti, di dalam wilayah tepi kota Mosul,” kata Komando Operasi Gabungan dalam sebuah pernyataan.
Mosul terbelah oleh Sungai Tigris. Irak merujuk wilayah timur kota itu sebagai tepi sungai kiri dan wilayah barat sebagai tepi sungai kanan.
Judaidat al-Mufti merupakan sebuah daerah di sisi selatan Mosul.
Pasukan Irak melancarkan operasi besar guna merebut kembali Mosul dari tangan ISIS lebih dari dua pekan lalu, dan sudah mulai mendekat dari berbagai front.
ISIS merebut Mosul dan sejumlah teritorial lain pada musim panas 2014, namun sejak saat itu pasukan Irak menguasai kembali sejumlah besar wilayah dari tangan ekstremis, dan saat ini Mosul menjadi benteng terakhir mereka di Irak.
Tameng Manusia
PBB mengatakan pihaknya menerima lebih banyak laporan bahwa gerilyawan kelompok ISIS memaksa ribuan warga sipil memasuki Mosul, yang kemungkinan dimanfaatkan sebagai tameng dalam pergerakan mereka menghadapi pasukan Irak.
Ekstremis tersebut juga dilaporkan membunuh 40 mantan anggota Pasukan Keamanan Irak (Iraqi Security Force/ISF) sebelum membuang jasad mereka ke sungai, ungkap juru bicara kantor HAM PBB Ravina Shamdasani kepada wartawan di Jenewa, hari Selasa (1/11).
Kantor HAM tersebut mencatat banyak kejahatan ISIS, termasuk puluhan ribu relokasi paksa dan ratusan eksekusi, yang diduga dilakukan di dalam dan sekitar Mosul sejak operasi pemerintah untuk merebut kembali kota bagian utara dimulai bulan lalu.
Beberapa dugaan dianggap masih terlalu “dini” dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Saat ditanya tentang kredibilitas laporan baru itu, Shamdasani mengatakan: “Ini adalah informasi yang masih mentah. Laporan ini tidak melalui proses verifikasi yang biasa kami lakukan,” sembari menekankan bahwa sumber kantor HAM “terpercaya.”
Pada Senin pagi, gerilyawan ISIS “mengerahkan puluhan truk dan minibus ke Hamam al Alil City, di bagian selatan Mosul, dalam upaya untuk secara paksa memindahkan sekitar 25.000 warga sipil ke beberapa lokasi di dalam dan sekitar Mosul,” ungkap kantor HAM dalam sebuah pernyataan.
Sebagian besar kendaraan dilarang menuju Mosul karena pesawat koalisi berpatroli di area itu, tambah pernyataan itu. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...