Pasukan Israel Bergerak Maju ke Gaza Utara dan Tengah
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Israel bergerak lebih jauh ke wilayah utara dan tengah Gaza pada Senin (30/10) pagi, ketika PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dan staf medis memperingatkan bahwa serangan udara terjadi lebih dekat ke rumah sakit di mana puluhan ribu warga Palestina mencari perlindungan bersama ribuan orang yang terluka.
Sebuah video di media sosial menunjukkan sebuah tank dan buldoser Israel di tengah Gaza memblokir jalan raya utama utara-selatan di wilayah tersebut, yang sebelumnya disuruh oleh militer Israel kepada warga Palestina agar digunakan untuk menghindari serangan darat yang semakin meluas.
Video tersebut menangkap momen sebuah mobil mendekati penghalang tanah di seberang jalan. Mobil berhenti dan berbalik. Saat melaju, tank Israel melepaskan tembakan, dan ledakan melanda kendaraan tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza kemudian mengatakan tiga orang tewas dalam serangan itu.
Ketika ditanya apakah pasukan telah ditempatkan di jalan tersebut, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, “kami memperluas operasi kami” tetapi tidak akan mengomentari penempatan secara spesifik.
Kemajuan Israel telah menempatkan pasukan mereka di kedua sisi Kota Gaza dan wilayah sekitar Gaza utara dalam apa yang disebut oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “tahap kedua.”
Namun, kepala Kantor Media Pemerintah Hamas, Salama Marouf, mengatakan kehadiran tank tentara dan buldoser hanyalah serbuan melalui lahan pertanian terbuka.
“Kendaraan ini menargetkan dua mobil sipil di Jalan Salah al-Din dan membuldoser jalan tersebut sebelum perlawanan memaksa mereka mundur,” kata kelompok Palestina yang mengendalikan Jalur Gaza dalam sebuah pernyataan.
“Saat ini tidak ada kendaraan tentara pendudukan (Israel) di Jalan Salah al-Din, dan pergerakan sipil telah kembali normal.”
Hamas juga mengatakan tentara Israel sedang mencoba untuk “memberikan gambaran yang tidak realistis tentang kehadiran tentaranya di wilayah-wilayah di Jalur Gaza.”
Ratusan ribu warga Palestina tetap berada di wilayah utara dan tidak dapat lagi melarikan diri jika jalan raya utara-selatan diblokir.
Sekitar 117.000 pengungsi tinggal di rumah sakit di Gaza utara, bersama ribuan pasien dan staf, dengan harapan mereka akan aman dari serangan, menurut angka PBB.
Sebagian besar penduduk mengindahkan perintah Israel untuk melarikan diri ke bagian selatan wilayah yang terkepung, namun banyak juga yang tetap tinggal karena Israel juga telah membombardir sasaran di apa yang disebut zona aman.
Sementara itu, pekerja bantuan mengatakan konvoi bantuan kemanusiaan terbesar yang tiba di Gaza masih jauh dari kebutuhan.
Israel telah membunuh lebih dari 8.000 orang, kebanyakan anak-anak, di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan.
Dewan Keamanan PBB Menjadwalkan Pertemuan Darurat
Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat pada hari Senin (30/10) sore mengenai serangan darat Israel di Gaza dan penderitaan kemanusiaan yang mengerikan di Palestina atas permintaan Uni Emirat Arab (UEA).
UEA, perwakilan Arab di dewan tersebut, adalah salah satu dari 10 anggota dewan terpilih yang mengerjakan resolusi baru Dewan Keamanan mengenai perang Israel-Hamas yang masih dalam pembahasan.
DK PBB telah menolak empat rancangan resolusi, satu diveto oleh Amerika Serikat, satu lagi diveto oleh Rusia dan China, dan dua lainnya gagal mendapatkan minimal sembilan suara “ya”.
Pertemuan Gaza akan berlangsung setelah dewan bertemu pertama kali di Sahara Barat dan kemudian di Kolombia.
Majelis Umum PBB, yang tidak memiliki hak veto, mengadopsi resolusi pada hari Jumat (27/10)dengan hasil pemungutan suara 120-14 dan 45 abstain yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada penghentian permusuhan. Resolusi Dewan Keamanan mengikat secara hukum. Resolusi-resolusi Majelis Umum tidaklah demikian, namun merupakan barometer penting bagi opini dunia.
Bentrokan di Jenin
Empat warga Palestina tewas pada hari Senin (30/10) pagi di Jenin di Tepi Barat, kata kementerian kesehatan Palestina, ketika pasukan Israel bentrok dengan warga Palestina.
Kementerian mengatakan lima warga Palestina lainnya terluka, termasuk dua orang yang mengalami luka kritis.
Media Israel melaporkan bahwa terjadi baku tembak besar-besaran antara pasukan Israel dan warga Palestina di Jenin dalam pertempuran yang mencakup serangan pesawat tak berawak.
Kekerasan telah meningkat di Tepi Barat sejak perang antara Israel dan Gaza pecah pada 7 Oktober. Sejak itu, pasukan dan pemukim Israel membunuh 115 warga Palestina, termasuk 33 anak di bawah umur, pada hari Minggu, menurut kantor PBB untuk koordinasi usuran kemanusiaan, OCHA. Dan mengatakan setengah dari korban jiwa terjadi dalam bentrokan setelah operasi pencarian dan penangkapan Israel. (AFP/ Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...