Pasukan Israel Temukan Roket di Bawah Tempat Tidur Gadis di Gaza
GAZA, SATUHARAPAN.COM-Pasukan dari Brigade Cadangan 551 Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa mereka menemukan roket Hamas yang disimpan di dalam tempat tidur seorang gadis muda di sebuah rumah di kota Beit Hanoun di Gaza utara.
Dalam rekaman video yang dirilis pada hari Kamis (16/11), militer menunjukkan roket yang dikatakan disimpan di unit penyimpanan di bawah tempat tidur di kamar tidur dengan tanda “bayi perempuan” di dinding.
Di dekatnya, IDF juga menunjukkan sejumlah senjata yang ditemukan di rumah tersebut, termasuk rudal, alat peledak, dan bahan peledak. IDF mengatakan pihaknya menghancurkan persenjataan tersebut.
Militer juga menerbitkan audio yang disebutnya merupakan penyadapan pembicaraan telepon antara teroris Jihad Islam Palestina tentang bagaimana mereka mengangkut rudal anti tank di dalam kereta dorong bayi.
“Organisasi teroris di Jalur Gaza terus menggunakan anak-anak Gaza secara sinis sebagai kedok untuk operasi teroris,” kata juru bicara IDF tentang penemuan tersebut.
Selama bertahun-tahun, Israel menuduh Hamas dan kelompok teror Gaza lainnya secara rutin menggunakan penduduk sipil di wilayah pesisir tersebut sebagai perisai manusia dalam upaya menjaga keamanan diri mereka sendiri dan mencegah pembalasan IDF.
Dalam konflik sebelumnya dengan kelompok teror tersebut, yang telah menguasai Jalur Gaza sejak 2007, Israel juga menuduh Hamas meluncurkan roket dan menempatkan pangkalan militer di dalam kawasan pemukiman, serta di samping sekolah, masjid, dan rumah sakit.
Perang Israel saat ini melawan Hamas di Gaza dipicu oleh serangan mematikan di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, ketika sekitar 3.000 teroris Hamas menerobos perbatasan dengan Israel, menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan menyandera lebih dari 240 orang.
Sebagai tanggapan, Israel berjanji untuk melenyapkan kelompok teror tersebut dan melancarkan serangan dari udara dan darat untuk menyingkirkan kelompok tersebut dari kekuasaan dan menghancurkan infrastrukturnya.
Selama operasi darat, IDF berhasil mengumpulkan sejumlah besar informasi intelijen yang merinci sistem terowongan bawah tanah Hamas, yang melintasi lingkungan sipil di Jalur Gaza.
Pada tanggal 27 Oktober, IDF menyajikan bukti yang dikatakannya memperkuat klaim lamanya bahwa Hamas memiliki markas besar di bawah Rumah Sakit Shifa di Jalur Gaza utara.
Sementara itu laporan Palestina menyebutkan pejabat Hamas, Ahmad Bahar, tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Bahar, 76 tahun, sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden Dewan Legislatif Palestina. Namun pihak Israel belum mengonfirmasi bahwa dia menjadi sasaran atau dibunuh. (ToI)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...