Pasundan akan Bangun Etalase Kampung Sunda
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (Unpas), Paguyuban Pasundan, dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat akan membangun destinasi wisata "Etalase Kampung Sunda" di Kabupaten Pangandaran.
Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof Didi Turmudzi di Kota Bandung, Rabu (8/6), mengatakan adanya Etalase Kampung Sunda menjadi peluang besar untuk melestarikan budaya Sunda di tengah krisisnya solidaritas orang Sunda dan krisis menggunakan bahasa Sunda.
"Makanya dengan adanya Etalase Kampung Sunda ini menjadi peluang tempat tersebut dijadikan pusat budaya Sunda," kata Prof Didi Turmudzi seusai menggelar pertemuan dengan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata dan Dekan Fisip Unpas, M Budhiana di Gedung Paguyuban Pasundan Kota Bandung.
Rencananya Etalase Kampung Sunda tersebut akan dibangun di Desa Cikalong Kabupaten Pangandaran dan pemerintah Kabupaten Pangandaran akan menyediakan lahan sekitar 10 hektare.
Diharapkan Pemprov dan DPRD Jawa Barat bisa ikut membantu pengembangan destinasi di Pangandaran ini.
Prof Didi mengaku bangga dengan Etalase Kampung Sunda ini karena bisa dijadikan alternatif pengembangan budaya sekaligus pengembangan ekonomi.
"Ini juga bisa menjadi daya tawar Jawa Barat ke kancah internasional," katanya.
Di samping itu, dengan adanya Etalase Kampung Sunda masyarakat Jawa Barat khususnya tidak melupakan sejarah nenek moyangnya.
"Jadi setidaknya kita tidak kehilangan jejak sejarah," ujar Didi.
âââBupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan pihaknya sangat menyambut baik dengan rencana pembangunan Etalase Kampung Sunda ini.
"Kami juga menyediakan lahan di Desa Cikalong 10 hektare. Kebetulan di desa ini adat dan budaya Sundanya masih kental. Jadi sangat cocok," kata Jeje.
Ia mengharapkan pada tahun 2023 Etalase Kampung Sunda ini sudah dibangun.
"Untuk konsepnya sudah ada, mungkin anggarannya bisa dibantu dari Pemprov dan DPRD Jawa Barat," katanya.
Menurut Bupati Jeje konsep dari Etalase Kampung Sunda setidaknya ada dua dan saat masuk ke kampung itu, harus menggunakan pakaian adat Sunda dan komunikasinya harus menggunakan bahasa Sunda.
Sementara itu, Dekan Fisip Unpas, M Budhiana menambahkan Pangandaran merupakan wisata unggulan teratas di Jawa Barat yang terus berkembang dan perlu diperkuat dengan membangun ikon cultural tourism dalam bentuk miniatur kampung adat Sunda seperti destinasi wisata lainnya seperti di Bali dan Yogya.
"Selain itu, kampung ini juga akan memadukan unsur etnisitas, budaya, alam dan lainnya," ujar Budiana.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...