Paus Ajak Warga AS Hindari Kekerasan, Lindungi Nilai Demokrasi
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM-Paus Fransiskus mendesak warga Amerika Serikat untuk menghindari kekerasan, mengupayakan rekonsiliasi dan "melindungi nilai-nilai demokrasi" menyusul serangan massa di gedung Capitol AS oleh pendukung Presiden Donals Trump yang menewaskan lima orang.
“Saya ulangi bahwa kekerasan selalu merusak diri sendiri. Tidak ada yang diperoleh dengan kekerasan dan begitu banyak yang hilang,” kata paus dalam pidato hari Minggu (10/1).
Dalam perkembangan terkait, pihak berwenang mengumumkan penangkapan dan dakwaan baru pada hari Sabtu (9/1) atas serangan kekerasan ke gedung Capitol, termasuk seorang pria bertato dengan hiasan kepala bertanduk yang gambarnya disebar ke seluruh dunia.
Pria itu, Jacob Anthony Chansley, juga dikenal sebagai Jake Angeli, dan dua lainnya, salah satunya adalah pejabat negara bagian yang baru terpilih dari West Virginia, didakwa di pengadilan federal sehubungan dengan kekerasan tersebut, menurut kantor pengacara AS untuk Distrik Kolumbia.
Sementara itu, sekarang adalah momentum bagi Partai Demokrat untuk upaya baru dalam pemecatan Presiden Donald Trump yang telah mendapatkan dukungan banyak pihak, termasuk seorang tokoh Republikan yang mengatakan peran presiden dalam kerusuhan mematikan di Capitol oleh gerombolan kekerasan pendukung Trump sebagai hal yang layak untuk ditegur. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...