Paus Fransiskus Ingin Umat Jangan Jadi Hamba Materi
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus mengatakan masa Adven adalah pengingat bagi manusia untuk membuka pandangan agar memiliki kepedulian lebih, dibandingkan hanya memperhatikan materi.
Seperti diberitakan Catholic News Agency, hari Minggu (27/11), Paus Fransiskus mengemukakan hal tersebut saat menyampaikan doa Angelus.
Dia menyebut masa Advent adalah undangan untuk menjadi pribadi yang lebih tenang. “Jangan pikiran kita didominasi oleh hal-hal yang bersifat duniawi seperti materi, melainkan kita harus berkuasa atas materi dan duniawi,” kata Paus Fransiskus, hari Minggu (27/11), di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Angelus Domini Nuntiavit Mariae, dalam Wikipedia, atau Doa Malaikat Tuhan adalah salah satu devosi untuk menghormati penjelmaan Tuhan menjadi manusia, dan didoakan tiga kali dalam sehari, pada pagi hari, siang hari dan sore hari, ketika lonceng dibunyikan. Doa Malaikat Tuhan terdiri dari tiga kali doa Salam Maria yang diselingi dengan beberapa ayat, jawaban, dan sebuah doa.
Kebiasaan doa pada pagi hari dimulai di Parma, Italia pada 1318, ketika tiga kali doa Bapa Kami dan tiga kali doa Salam Maria diperintahkan untuk didoakan, untuk mendapatkan berkat kedamaian.
"Jika, sebaliknya, kita dikondisikan dan dikuasai oleh materi dan duniawi, kita tidak mungkin untuk melihat bahwa yang jauh lebih penting adalah pertemuan kita dengan Tuhan: dan ini penting, bahwa kita dengan Tuhan adalah pertemuan,” kata dia.
Kedatangan Tuhan
Menurut Paus Fransiskus ada tiga hal penting yang berkaitan dengan Adven yakni kelahiran Kristus, langkah-langkah nyata Kristus, dan kedatangan Kristus kembali sebagai hakim untuk yang hidup dan yang mati.
Paus Fransiskus menekankan bacaan Alkitab pada hari itu mengkontraskan antara hal-hal yang terungkap dengan normal, rutinitas sehari-hari, dan kedatangan Tuhan secara tiba-tiba
"Hal ini selalu membuat kita berpikir tentang sebuah bencana besar namun semua orang diharapkan tetap tenang, dan melakukan rutinitas yang sama tanpa mengetahui kehidupan mereka akan segera terbalik,” kata Paus Fransiskus.
“Alkitab tidak ingin menakut-nakuti manusia, tetapi untuk membuka cakrawala kita ke dimensi lain, dimensi terbesar, yang di satu sisi ia menyamakan hal yang terjadi sehari-hari tetapi pada saat yang sama, Alkitab membuat banyak perbedaan yang berharga dan menentukan,” kata dia.
“Hubungan dengan Tuhan yang selalu mengerti arti setiap gerak-gerik manusia adalah sebuah hal yang sangat simbolik,” kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus mengajarkan bahwa banyak hal dari aktivitas manusia sehari-hari yang seharusnya dilihat dari sudut pandang lain, terutama hubungan dengan Kristus. Paus Fransiskus menekankan Adven adalah sebuah undangan untuk menilai diri sendiri yang masih rapuh. “Kita tidak tahu kapan Tuhan akan datang, kita harus siap untuk berangkat,” kata dia.
Masa Adven
Dalam masa adven, kata Paus Fransiskus, manusia dipanggil untuk memperlebar sudut pandang hati, agar manusia mensyukuri makna hidup yang hadir setiap hari. “Agar manusia dapat melakukan hal tersebut, kita jangan sepenuhnya bergantung kepada keamanan diri sendiri, dan rencana yang sudah tersusun rapi, karena Tuhan sesungguhnya akan datang di saat yang tidak pernah kita bayangkan. Karena bila kita sukses melaluinya, maka kita akan menjalani hidup dalam sudut pandang yang lebih hebat,” kata dia.
Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan berdoa kepada Santa Perawan Maria agar membantu manusia tetap menghargai hidup pribadi dan banyak orang. “Jangan bertindak kepada pengertian sendiri saat Tuhan datang dan mengubah hidup, tetapi siapkan diri sebagai tamu agung Tuhan, walau dia mengubah jalan hidup kita,” kata dia. (catholicnewsagency.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...