Paus Fransiskus Lawatan ke Tanah Kelahiran Bunda Theresa
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus melawat ke Bulgaria dan Makedonia Utara hari Minggu (5/5), dua negara Balkan dengan minoritas warga Katolik yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya.
Kunjungan itu diilhami oleh Santo Yohanes XXIII, yang merupakan wakil dari kepausan untuk Bulgaria dan Bunda Theresa yang lahir di Makedonia Utara.
Paus Fransiskus akan menghabiskan tiga hari di bekas negara-negara komunis, Bulgaria dan Makedonia, yang merupakan perjalanan keempatnya ke luar negeri tahun ini.
Kedua negara itu mempunyai minoritas warga Katolik dan yang sebagian besar penduduk menganggap diri mereka Ortodoks. Paus tampaknya akan menggunakan kesempatan ini untuk membantu memperkuat hubungan Vatikan dengan masyarakat Ortodoks di Eropa Timur.
Menjelang lawatannya, Paus mengirim pesan kepada orang-orang Bulgaria. Paus mengatakan, perjalanannya ke Bulgaria akan merupakan sebuah ziarah yang berfokus pada iman, persatuan dan perdamaian. Bulgaria, lanjutnya, adalah rumah bagi saksi-saksi iman sejak jaman ketika Santo Cyril dan Methodius menyebarkan berita Injil.
Ini adalah yang kedua kalinya Paus mengunjungi Bulgaria. Paus Yohannes kedua mengunjungi negara itu tahun 2002. Belum ada Paus yang pernah mengunjungi Makedonia Utara. Bulgaria berpenduduk sekitar 7 juta orang dengan jumlah penganut Katolik hanya satu persen, sementara Makedonia berpenduduk sekitar 2 juta dengan penganut Katolik kurang dari satu persen.
Juru bicara Vatikan, Alessandro Gisotti mengatakan, perjalanan ke negara-negara Eropa Timur ini diilhami oleh Santo Yohanes XXIII dan Bunda Theresa. Dia mengatakan, Paus merasa dia sedang menelusuri kembali langkah-langkah kedua tokoh itu dan ingin menggarisbawahi perbuatan baik yang dilakukan oleh John XXIII di Bulgaria ketika dia mewakili kepausan di sana selama 10 tahun, dari 1925 hingga 1935 dan Bunda Theresa yang lahir di Skopje di Makedonia Utara.
Bunda Theresa dinyatakan sebagai Santa oleh Paus Fransiskus pada 2016. Ia lahir di Skopje, pada tahun 1910 ketika masih menjadi bagian dari kekaisaran Ottoman. Dia dikenal sebagai "orang suci di tempat kumuh" karena pengabdiannya kepada orang-orang termiskin di daerah kumuh kota Calcutta di India. Paus akan mengunjungi tugu peringatannya dan bertemu orang-orang miskin yang dibantu oleh biarawati Katolik yang didirikannya, Missionaries of Charity atau Misionaris Amal.
Kemiskinan serta migrasi juga akan menjadi tema kunjungan Paus ini. Paus Fransiskus akan mengunjungi kamp pengungsi di Sofia, yang dibuka lebih dari 5 tahun yang lalu, ketika para migran mulai mengalir ke Eropa. Kamp itu sekarang ini menampung 300 orang, sebagian besar dari Suriah dan Afghanistan.(VOA)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...