Paus Fransiskus Memberkati Patung Yesus Sang Tunawisma
TORONTO, SATUHARAPAN.COM – Ini adalah patung yang tidak bisa menemukan rumah: patung seukuran manusia yang menggambarkan Yesus sebagai seorang laki-laki tunawisma tidur di bangku taman, terbungkus selimut, dengan luka penyaliban tampak di kakinya yang telanjang.
Namun, setelah ditolak dua katedral terkenal—St Michael di Toronto dan St Patrick di New York—‘Yesus Sang Tunawisma’ akhirnya menemukan penggemar dari Vatikan: Paus Fransiskus.
Sang pematung, Tim Schmalz terbang ke Roma bersama ‘Yesus Sang Tunawisma’ minggu lalu untuk menyajikan patung di hadapan Paus.
“Hal pertama yang dia lakukan ketika ia melihat patung saya, ia berdoa, dan kemudian ia memberkatinya,” kata Schmalz kepada CTV News (29/11). “Dan, berkat Paus Fransiskus bagi patung Anda adalah salah satu pengalaman yang mungkin paling menakjubkan.”
Pastor Terry McGuire, seorang imam Katolik emeritus yang tinggal di Waterloo, Ontario, tidak terkejut patung tersebut menarik perhatian Paus. “Bagi saya itu sesuai dengan watak Paus Fransiskus dalam hal perawatan dan perhatian bagi orang miskin,” kata McGuire. “Dan, Tim memiliki cara mengungkapkan emosi dalam patung tersebut.”
Schmalz, lulusan Ontario College of Art and Design, tinggal di St Jacobs, dekat Waterloo. Dia mengkhususkan diri dalam karya skala besar perunggu bertema Kristen, yang telah ditugaskan untuk monumen publik dan gereja-gereja Kristen.
Dia terinspirasi untuk membuat patung perunggu 2,5 meter setelah melihat tunawisma terbungkus selimut di Toronto.
“Awalnya pada dasarnya apa yang saya pikir dalam hati saya atau di kepala saya adalah: Saya hanya melihat Yesus,” kata Schmalz. “Dan, saya ingin orang lain memiliki pengalaman itu ketika mereka melihat tunawisma atau orang-orang yang terpinggirkan, untuk melihat bahwa hubungan dengan Yesus.”
Diperkirakan menelan biaya sebesar $ 25.000 (Rp 299 juta), pembuatan patung itu perlu waktu sekitar delapan bulan. Didanai oleh donor swasta. Kini, patung tersebut bakal dipajang di Jesuit School of Theology di University of Toronto Regis College.
“Tidak seperti banyak patung Yesus yang sudah pernah ditampilkan yang dimaksudkan untuk diletakkan di atas alas, patung ini hanya perlu ditempatkan di jalanan kota,” kata Schmalz.
Schmalz juga mengirim replika ‘Yesus Sang Tunawisma’ ke Chicago. Replika lain sedang dalam perjalanan ke Perth, Australia. Dan, Tim sedang bekerja dengan Vatikan untuk menemukan tempat untuk patung di Roma, di mana mereka berharap untuk menginstalnya dekat Lapangan Santo Petrus. (ctnews.ca)
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...