Paus Fransiskus: Orang Kristen Kenya Adalah Martir Modern
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus meminta dunia untuk memberikan bantuan nyata untuk orang Kristen yang dianiaya. Pada Senin (6/4), pemimpin gereja Katolik Roma ini menyoroti penderitaan orang-orang yang digambarkan sebagai martir modern setelah hampir 150 orang kehilangan nyawa oleh militan al-Shabaab di Kenya.
|
Kepada massa yang tersirami sinar matahari cerah di Lapangan Santo Petrus di Vatikan setelah sehari setelah ibadah Paskah, Paus mendaftarkan kejahatan yang menyerang orang Kristen karena iman mereka dan mendesak masyarakat internasional untuk bertindak.
“Ini adalah martir kami hari ini, dan mereka banyak. Kita dapat mengatakan bahwa ada lebih martir sekarang daripada ada di abad-abad awal. Saya berharap masyarakat internasional tidak membiarkan, bisu, dan berdiam pada kejahatan yang tidak dapat diterima seperti ini,” kata Fransiskus.
Di Kenya, Kamis, sejumlah pria bersenjata dari kelompok pro-al-Qaeda al-Shabaab mengincar orang Kristen untuk dieksekusi setelah menyerbu kampus Garissa University College, sekitar 200 km dari perbatasan Somalia.
Gereja Kenya telah merespons serangan dengan mempekerjakan penjaga bersenjata, setelah pembantaian bergaung di seluruh Gereja Katolik pada akhir pekan peringatan penyaliban Yesus Kristus.
Fransiskus telah mengingatkan bahwa ada kelompok-kelompok yang menargetkan orang Kristen karena iman mereka, dan mengecam insiden termasuk pemenggalan kepala orang 21 Koptik Mesir di Libya pada Februari lalu.
Selama ibadah Senin, ia menyerukan “partisipasi teguh dan bantuan nyata untuk membela dan melindungi saudara-saudara yang dianiaya, diasingkan, dibunuh, dipenggal, semata-mata karena mereka adalah orang-orang Kristen “.
Pemimpin dunia 1,2 miliar umat Katolik mengatakan masyarakat internasional akan dibenarkan dalam menggunakan kekuatan militer sebagai upaya terakhir untuk menghentikan “agresi yang tidak adil” yang dilakukan oleh militan Negara Islam (Negara Islam di Irak dan Suriah/NIIS/Islamic State of Iraq and Syria/ISIS). Pernyataan Paus ini menegaskan ucapannya pada ibadah Minggu Paskah lalu.
Rohaniwan Vatikan, Pastor Raniero Cantalamessa, Jumat mengatakan ada “ketidakpedulian mengganggu” di antara lembaga-lembaga dunia dan opini publik terhadap pembunuhan orang-orang Kristen. Salah satunya menyebutkan pertumpahan darah di Kenya dan Libya. (jpost.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...