Paus Fransiskus Sambut Gembira Perdamaian Kolombia
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransískus menyatakan kegembiraannya perundingan perdamaian antara pemerintah Kolombia dan pejuang Revolusioner Kolombia (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia/FARC) telah menemui kesepakatan.
“Paus menegaskan kembali dukungannya bagi tujuan mencapai perdamaian dan rekonsiliasi rakyat Kolombia seluruh, mengingat hak asasi manusia dan nilai-nilai Kristen, yang berada di jantung dari budaya Amerika Latin," menurut keterangan resmi komunike dari Sekretaris Negara Vatikan, seperti diberitakan Catholic News Agency, hari Rabu (31/8).
Paus Fransískus sejak lama menyuarakan dukungannya untuk mengakhiri kekerasan di Kolombia.
Paus Fransiskus berucap gembira ketika perjanjian damai telah ditandatangani kali pertama pada Maret 2016. "Tuhan, membantu kita mencapai perdamaian," kata Paus Fransiskus
“Saya merasa senang karena saya merasa seperti warga Kolombia, dan situasi damai seperti ini adalah situasi yang saya impikan,” kata Paus.
Paus Fransiskus mengaku beberapa bulan lalu sebelum tercapai gencatan senjata telah berbicara dengan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos tentang kondisi masyarakat Kolombia. “Saya memanjatkan doa sejak lama untuk keutuhan Kolombia,” kata dia.
Paus Fransískus akan menggelar doa Salam Maria dalam rangka merayakan perdamaian di salah satu negara Amerika Latin tersebut.
"Paus Fransískus memuji proses perdamaian di Kolombia untuk perlindungan Santa Perawan Maria, Ratu Damai,” menurut keterangan resmi Vatikan.
Paus Fransiskus memanggil karunia Roh Kudus untuk menerangi hati dan pikiran orang-orang yang dipanggil untuk mempromosikan kebaikan bersama bangsa Kolombia.
Gencatan Senjata, Awal Perdamaian
Gencatan senjata antara Kolombia dengan pejuang FARC telah diberlakukan sejak hari Senin (29/8).
Menurut aljazeera.com kesepakan damai ditunjukkan FARC dengan memerintahkan prajuritnya melakukan gencatan senjata sejak Senin (29/8) dini hari. Gencatan senjata tersebut sekaligus mengakhiri perang yang berjalan hampir 50 tahun lebih ini, dan kesepakatan damai akan ditandatangani pada September 2016.
“29 Agustus ini babak baru Kolombia akan dimulai. Kami meletakkan senjata kami. Kami telah mengakhiri perang dengan FARC!” kata Juan Manuel Santos dalam kicauannya di Twitter.
Santos menginstruksikan pasukan pemerintah untuk memberhentikan operasinya melawan FARC.
Pemimpin FARC, Timoleon Jimenez menginstruksikan hal yang sama kepada para komandan dan bawahannya pada hari Minggu (28/8). “Kami mencatat perintah Presiden dengan gembira. Jadi kami melanjutkan untuk memberikan perintah yang sama untuk pasukan kami” kata Jimenez.
Sebenarnya FARC telah mendeklarasikan gencatan senjata sepihak pada Juli 2015. Tapi gencatan sejata dari kedua kubu baru pertama kali terjadi pada Minggu (28/8) malam. (catholicnewsagency.com/aljazeera.com)
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...