Paus Fransiskus: Saya Datang sebagai Peziarah Perdamaian
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM-Paus Fransiskus pada hari Kamis (4/3) malam menjelang perjalanannya ke Irak, memberikan penghormatan kepada mereka yang telah menderita kekerasan selama bertahun-tahun, dengan mengatakan bahwa dia datang sebagai "peziarah perdamaian".
Dalam pesan video, pria berusia 84 tahun itu mengulurkan tangannya kepada "saudara dan saudari dari agama lain", tetapi dia juga menyoroti banyak korban yang harus dibayar oleh komunitas Kristen Irak. Dia mengatakan bahwa ada "terlalu banyak martir".
“Saya ingin bertemu dengan Anda, melihat wajah Anda, mengunjungi tanah Anda, tempat lahir peradaban kuno dan luar biasa,” kata paus, sehari sebelum perjalanan tiga harinya.
“Saya datang sebagai peziarah, peziarah yang bertobat untuk memohon pengampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme.
"Saya datang sebagai peziarah perdamaian untuk mencari persaudaraan, digerakkan oleh keinginan untuk berdoa bersama dan berjalan bersama, juga dengan saudara dan saudari dari agama lain."
Ada "terlalu banyak martir", katanya, sementara yang selamat "di mata Anda memiliki gambaran tentang rumah-rumah yang hancur dan gereja-gereja yang dinodai, dan di dalam hati Anda, luka-luka yang ditinggalkan orang-orang yang dicintai dan rumah-rumah yang ditinggalkan".
Paus Fransiskus memenuhi impian pendahulunya, Paus Yohanes Paulus II, dengan mengunjungi Irak, meskipun wabah virus corona masih merajalela dan kekerasan meningkat di sana.
Komunitas Kristen di negara itu, salah satu yang tertua di dunia, populasinya telah turun dari 1,5 juta pada tahun 2003 menjadi hanya 400.000 saat ini. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...