Paus Fransiskus Tiba di Siprus Serukan Penerimaan Imigran
LARNACA, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus tiba di Siprus pada hari Kamis (2/12), menyerukan kepada negara itu untuk bersedia menerima para imigran.
Dilansir dari VOA, hari Jumat (3/12), Paus juga meminta agar negara itu memulihkan perpecahan yang telah mengoyak negara itu selama hampir setengah abad.
Mayoritas penduduk Siprus 78 persen menganut Kristen, yang merupakan anggota Gereja Ortodoks Yunani otosefalus Siprus (Gereja Siprus). Ada juga kelompok kecil masyarakat Protestan (termasuk Anglikan), Katolik Roma, Maronit (Timur Ritus Katolik) dan Apostolik Armenia di Siprus.
Setelah bertemu para jemaat di Katedral Maronit Nicosia, Paus disambut Presiden Siprus Nicos Anastasiades di Istana Kepresidenan.
Paus memulai perjalanan lima hari ke Siprus dan Yunani untuk menarik perhatian pada seruannya agar Eropa bersedia menerima para migran. Ini merupakan permohonan yang kerap diabaikan ketika negara-negara di pinggiran Eropa semakin menutup pintu bagi mereka yang mengaku melarikan diri dari perang, penindasan dan kemiskinan.
Paus diperkirakan akan membahas masalah ini ketika ia terbang ke Pulau Lesbos di Yunani pada Minggu (5/12).
Pada 2016 Paus menjadi berita utama ketika ia membawa puluhan pengungsi Suriah pulang bersamanya dengan pesawat kepausan.
Kali ini Paus direncanakan mengatur pemindahan serupa. Ada sekitar 50 migram di Siprus yang telah diidentifikasi untuk dipindahkan ke Italia.
Seorang pejabat Siprus mengatakan para migran ini tidak akan terbang bersama Paus, tetapi akan dimukimkan kembali dalam beberapa minggu mendatang.
Setibanya di Nikosia, Paus mengingatkan bahwa para migran telah ikut memperkaya komunitas di pulau itu, yang didominasi umat Kristen Ortodoks, juga Katholik Maronit dan Katholik ritus Latin.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...